“Tetapi di kategori anak, kita dapat juara 2. Dari sana kita mulai dilirik oleh Dispora Kota Medan. Sejak saat itu, di tahun-tahun berikutnya kita ikut berbagai event dapat support dari Dispora,” ungkapnya.
Belajar dari kesalahan dan tetap konsisten berlatih, Sanggar Ayu Dance semakin memantapkan jejaknya di tingkat nasional. Sejak tahun 2017 hingga tahun 2023, mereka rutin juara nasional di berbagai event tari tradisional, termasuk poco-poco, baik di kategori anak, remaja, maupun profesional. Setiap pulang selalu membawa 3 hingga 5 piala.
Ayu mengaku peran pemerintah, dalam hal ini Pemko Medan dan Dispora Kota Medan sangat membantu untuk mengembangkan seni dan budaya tradisional, khususnya tari.
Baca juga :Â Antusiasme Menyalurkan Hobi dan Bakat di ‘Arena Anak’
Mendunia melalui tari
Lewat Seni dan Budaya, tidak ada yang bisa menebak sejauh mana karya akan diapresiasi, kesempatan bisa datang tak terduga. Seperti halnya pada Sanggar Ayu Dance, dari daerah, bisa mendunia lewat tari.
“Pada November 2023 kemarin, di TMII kita mendapat berkah sebagai juara 1 nasional tari tradisional poco-poco kategori profesional, baik sebagai kelompok maupun individu,” ujar Ayu, pemimpin sanggar.
Dari sana kemudian beberapa anak dari Sanggar Ayu Dance didaulat sebagai Duta Poco Poco Indonesia oleh Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
