Jakarta, MISTAR.ID
Tanda-tanda apresiasi rupiah sudah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tampaknya akan menguat di perdagangan pasar spot hari ini.
Berikut kurs dolar AS di pasar NDF beberapa saat usai penutupan perdagangan spot kemarin dibandingkan hari ini, Selasa (20/10/20), mengutip data Refinitiv:
Periode Kurs 19 Oktober (15:01 WIB). Kurs 20 Oktober (07:11 WIB)
1 Pekan Rp 14.725,2Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Rp 14.706,65
1 Bulan Rp 14.765,2               Rp 14.746,15
2 Bulan Rp 14.794                 Rp 14.785
3 Bulan Rp 14.851,2               Rp 14.836,03
6 Bulan Rp 15.013,4               Rp 14.993,78
9 Bulan Rp 15.175,8               Rp 15.154,48
1 Tahun Rp 15.380,7               Rp 15.358,08
2 Tahun Rp 16.117                Rp 16.117
Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) yang kali terakhir diperbarui pada 19 Oktober pukul 14:46 WIB:
Periode Kurs
1 Bulan Rp 14.720
3 Bulan Rp 14.800
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.
Baca juga:Â Omnibus Law UU Cipta Kerja Disebut Memajukan Ekonomi Kerakyatan
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia.
Bank Indonesia (BI) pun kemudian membentuk pasar DNDF. Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah.
Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu selalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing.(cnbc/hm07)