HET Minyak Goreng Dicabut, Harga Tak Terkendali dan Mahal


het minyak goreng dicabut harga tak terkendali dan mahal
Medan, MISTAR.ID
Harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat sejauh ini masih bertahan mahal. Seperti harga cabai merah yang masih bertahan Rp47.000-Rp50.000 per kg. Sementara memang
harga ayam turun dan dijual di kisaran Rp30.000-Rp32.000 per kg. Namun harga minyak goreng justru mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan. Harga minyak goreng curah saat ini dijual di kisaran harga Rp18.000 per kg. Dan harga minyak goreng kemasan dijual diatas Rp20.000 per liternya.
“Harga minyak goreng seakan tak terkendali setelah pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng. Saat ini harganya terus melambung, bahkan harga minyak goreng curah yang ditetapkan pemerintah di harga Rp14.000 per kg belum terlihat sejauh ini. Minyak goreng sampai hari ini masih menjadi polemik. Dan seakan belum berkesudahan sekalipun presiden sudah menetapkan harga eceran minyak goreng curah,” jelas Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, Selasa (22/3/22).
Harga minyak goreng seakan kembali lagi sebelum pemerintah khususnya kementerian perdagangan memberlakukan HET baru untuk meredam gejolak harga. Harga minyak goreng saat ini tak ubahnya seperti harga saat awal Januari yang bergerak dikisaran Rp18.000 hingga Rp20.000 per liter.
Baca juga: HET Dicabut, Minyak Goreng Kosong di Binjai
“Lagi-lagi masyarakat miskin yang akan dirugikan dengan kenaikan harga minyak goreng tersbeut. Saya meminta agar pemerintah segera meralisasikan kebijakan baru terkait
minyak goreng Rp14.000 per kg. kalau harga saat ini berlanjut terus dan masyarakat tetap mengantri untuk mendapatkannya. Maka pada dasarnya kerugian yang ditumbulkan akibat kenaikan harga tersebut bukan hanya dari sisi nominal saja,” sebut dosen UISU ini.
Ditambahkan Gunawan, masyarakat juga kehabisan waktu beserta energi yang harus terbuang percuma. Dalam bahasa ekonomi opportunity cost-nya terlalu besar untuk membeli minyak goreng. Jika harga minyak goreng yang mahal saat ini juga dibarengi dengan kelangkaan, derita masyarakat kian berat. “Dan sejak pemerintah menawarkan solusi belum juga mampu menuntaskan polemik minyak goreng hingga saat ini,” pungkasnya. (anita/hm09)