31.4 C
New York
Sunday, July 7, 2024

Harga Bahan Pokok Masih Fluktuatif di Kota Pematang Siantar

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Harga bahan pokok kebutuhan masyarakat di pasar tradisional Kota Pematang Siantar, fluktuatif. Meski begitu, pasokan dan ketersediaan bahan kebutuhan sehari-hari, lancar dan aman pada Minggu (23/7/23).

Bahkan sejumlah pedagang mengatakan, kenaikan harga di beberapa komoditi bahan pokok masih terbilang wajar. Kenaikan harga tidak berlebihan dari harga biasanya.

Amatan mistar.id di sejumlah kios pedagang sembako, untuk harga minyak goreng curah rata-rata dijual Rp. 13.500 per kilogram, minyak goreng kemasan minyakita Rp. 14.000 per kilogram. Sementara itu, untuk harga gula pasir masih tetap Rp. 14.000 per kilogram.

Baca juga: Harga Parkir Bandara Internasional Kualanamu Naik, Segini Tarifnya

Seperti yang dikatakan salah satu pedagang di Pasar Tradisional Dwikora Pematang Siantar, Restauli Siahaan. Dia menyebut ada beberapa komoditas yang naik, tapi juga ada juga yang mengalami penurunan. Antara lain bawang merah, cabai merah dan sayur-sayuran.

“Seperti harga cabai merah hari ini turun Rp. 2.000 hingga Rp. 3.000 menjadi Rp. 24.000-Rp. 26.000 per kilogram. Harga bawang pun turun menjadi Rp. 32.000 dari sebelumnya Rp. 36.000 per kg, dengan kualitas bagus,” ujar Restauli, Minggu (23/7/23).

Selain itu, harga bahan pokok lainnya adalah daging ayam potong dan telurnya. Pantauan mistar.id di Pasar Horas, saat ini, harga daging ayam naik Rp. 1.000-Rp. 2.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp. 25.000 per kilogram. Namun, harga telur mengalami penurunan meskipun tidak terlalu signifikan.

Baca juga: Harga Ayam Potong di Medan Turun, Pedagang: Sudah Rp30 Ribu per Kg

“Harga telur memang ada penurunan, tapi tidak terlalu. Jadi, harganya juga masih dikategorikan biasa saja. Sekarang yang paling rendah harga telur Rp. 1.650 per butir nya. Sedangkan yang tertinggi Rp. 1850 per butir nya. Ini sudah kualitas bagus,” ucap salah seorang pedagang telur di Pasar Horas, Amy.

Harga sayur-sayuran di pasar tradisional, ada yang mengalami kenaikan, penurunan harga dan ada juga yang masih stabil harganya. Seperti Sawi yang semula mengalami kenaikan yang cukup besar Rp. 15.000 menjadi Rp. 6.000 hingga Rp. 8.000 per kilogram ataupun seikat. Daun ubi dan kangkung yang semula Rp. 2.500 per ikat nya, turun menjadi Rp. 1.500.

“Stok lagi banyak, soalnya sedang musim panen sekarang. Kalau barang banyak, otomatis harga pasti turun untuk dipasarkan,” kata salah satu pedagang sayur, Niko.

Baca juga: Dua Penyebab Tingginya Harga Bawang Putih Menurut Pengamat

Meski demikian, sambung Niko, ada pula komoditi yang stabil harganya seperti bawang putih, kentang. Bawang putih masih tetap harganya kisaran Rp. 36.000 hingga Rp 40.000. Kalau kentang Rp. 12.000 hingga Rp. 16.000 per kg.

“Kalau kentang ini banyak yang gagal panen kata petani-petani. Mungkin karena faktor cuaca yang tidak menentu. Jadinya, stoknya tidak banyak, kualitasnya juga kurang bagus, kecil-kecil ukurannya,” pungkas Niko.

Walaupun harga sejumlah kebutuhan pokok naik turun, kata pembeli, tapi kenaikannya masih wajar, tidak bergejolak. (Yetty/hm21).

Related Articles

Latest Articles