“Kita mengadakan lomba, misalnya lomba resensi buku atau bedah buku istilahnya. Lomba desain, kemudian pengunjung yang aktif. Dimana pengunjung aktif ini akan mendapatkan reward kita bawa untuk kegiatan di perpustakaan daerah maupun nasional,” terangnya.
Kegiatan literasi ini tentu sangat penting kata Rosa, begitu ia akrab disapa, terkhusus dikarenakan profesi anak generasi z saat ini tidak lagi hanya guru, profesor, dokter, namun adanya profesi-profesi baru seperti data analyst, animator, konten kreator dan lainnya. Dan untuk meraih itu tentu diperlukan literasi.
“Penting lah. Saat ini ujian itu sistem soal-soalnya itu semua sudah literasi numerasi kan artinya mau melanjut pendidikan saja kita diuji. One day mereka tidak hanya sekolah, belajar. One day mereka juga harus bekerja. Wawasannya akan ketahuan dari cara dia berkomunikasi,” ucapnya.
Baca juga : Warung Pojok Jalan Gurilla Sudah Ada Sejak Sejak 1960
Menurutnya, sistem pelayanan di Perpustakaan SMAN 5 ini berbasis digital. Setiap pengunjung baik siswa maupun guru akan mendapatkan kartu dengan QR code saat masuk perpustakaan, meminjam ataupun mengembalikan buku.
“Dan yang secara luas, perpustakaan ini bisa dikunjungi oleh masyarakat umum juga. Dengan digital memudahkan orang luar untuk melihat list buku di SMAN 5 ini sebelum datang kemari,” tuturnya.
Wali kelas 12 MIPA 3 ini juga menerangkan ada 900 klasifikasi buku-buku di perpustakaan ini, mulai dari buku pelajaran, fiksi nonfiksi, dan lainnya. (susan/hm18)
