Medan, MISTAR.ID
Sekolah Luar Biasa (SLB) Santa Lusia Medan adalah SLB tipe C yang dikhususkan bagi anak-anak penyandang tunagrahita atau anak dengan intelegensi di bawah rata-rata.
Kepala SLB C Santa Lusia Medan, Suster Sophia Bancin Kongregasi Suster Fransiskan St. Lusia (KSFL), saat ditemui mistar.id di kantornya jalan Sindoro No.4-2, Pusat Pasar, Medan Kota mengatakan bahwa SLB C juga menerima anak berkebutuhan khusus (ABK) ganda.
“Berkebutuhan ganda tapi tidak terlepas dari tunagrahitanya. Misal, walaupun dia autis tapi penyertanya ada, dia juga tunagrahita. Ada juga tuna daksa. Mereka kalau yang murni cerebral palsy nggak kita terima karena kan memang mereka bisa secara intelektual,” katanya kepada mistar.id.
SLB C Santa Lusia memiliki jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Baca juga: SLB TPI Medan Mendidik 4 Program Siswa Berkebutuhan Khusus
Suster Sophia mengatakan, dua tahun terakhir ABK tunagrahita diberikan peluang untuk kuliah khususnya dibidang olahraga.
Namun sejauh ini, belum ada anak-anak didiknya yang memilih untuk melanjut ke jenjang perkuliahan.
Sekolah dengan jumlah murid sebanyak 72 orang ini juga memiliki asrama yang terletak di jalan Jatian Dusun I Kamboja Laut Dendang. Murid yang dari asrama disediakan satu bus untuk antar jemput dari asrama ke sekolah.
Program khusus SLB ini, sebutnya, adalah Bina Diri. Di mana anak-anak difokuskan tentang kemandirian untuk mengurus diri sendiri, dan menjaga kebersihan lingkungan.
