Beijing, MISTAR.ID
Tim dokter dari China telah berhasil mengembangkan sistem skrining kanker payudara berbasis kecerdasan buatan dengan teknologi inframerah (AI-IRT).
Pengembangan ini memungkinkan pada wanita untuk melakukan skrining secara mandiri hanya dengan menggunakan aplikasi di ponsel dan kamera inframerah.
Tim peneliti di Peking Union Medical College Hospital (PUMCH) di Beijing, berharap teknologi ini menjadi solusi inovatif bagi penapisan kanker payudara praklinis yang lebih praktis, akurat dan terjangkau.
Sistem AI-IRT ini memanfaatkan kamera inframerah yang terhubung ke perangkat gawai dan dipadukan dengan algoritma AI serta platform mahadata (big data). Dengan cara ini, pengguna dapat memotret gambar termal bagian dada, mengunggahnya ke aplikasi di ponsel, dan mendapatkan hasil yang menunjukkan tingkat risiko kanker secara otomatis.
Baca juga: Kecerdasan Buatan jadi Saingan atau Sebuah Kesempatan
Teknologi ini diharapkan dapat menjadi alat penapisan yang lebih nyaman bagi masyarakat, khususnya para wanita di China, tanpa perlu melakukan pemeriksaan klinis secara langsung di rumah sakit.
“Kanker payudara adalah salah satu isu kesehatan yang paling utama bagi wanita di China,” ungkap Sun Qiang, Kepala Dokter Spesialis Payudara di PUMCH sekaligus anggota inti tim peneliti, dilansir oleh Antara.
Deteksi dan diagnosis dini merupakan kunci dalam pengobatan kanker payudara, dan sistem AI-IRT ini menawarkan metode non-invasif, bebas radiasi, cepat, serta lebih terjangkau dibandingkan metode klinis tradisional seperti mamografi dan MRI.
Baca juga: BRIN Manfaatkan Kecerdasan Buatan (AI) untuk Prediksi Aktivitas Matahari
Teknologi ini diakui memiliki keunggulan pada penapisan payudara tipe dense breast, yang lebih umum pada wanita Asia dan biasanya sulit dideteksi dengan metode ultrasonografi atau mamografi.
Teknologi ini, yang juga merupakan hasil inovasi China, dirancang untuk dapat digunakan di rumah atau di pusat kesehatan masyarakat sehingga pengguna tidak perlu menunggu lama untuk pemeriksaan klinis.
Wang Xuefei, anggota tim peneliti sekaligus dokter di departemen spesialis bedah payudara PUMCH, menjelaskan bahwa walaupun masih diperlukan studi validasi prospektif untuk memastikan keakuratan teknologi ini, potensi aplikasi dari sistem AI-IRT sangat besar dan diyakini dapat mempercepat akses penapisan kanker payudara di masyarakat.
Para peneliti menyatakan bahwa transfer teknologi perangkat keras inti untuk AI-IRT telah selesai, dan teknologi ini direncanakan untuk segera diperkenalkan kepada publik. (mtr/hm25)