Jakarta, MISTAR.ID
Tiga pasien di Cina, termasuk seorang perempuan dan dua laki-laki, telah sembuh dari penyakit autoimun parah setelah menerima terapi sel imun yang dimodifikasi menggunakan teknologi CRISPR. Terobosan ini menandai langkah maju dalam produksi massal terapi CAR-T (Chimeric Antigen Receptor T-cell), yang umumnya digunakan untuk pengobatan kanker.
Proses terapi CAR-T melibatkan pengambilan sel T dari pasien, modifikasi di laboratorium untuk mengenali dan menyerang sel-sel bermasalah, lalu mengembalikannya ke tubuh pasien.
Salah satu pasien, Tuan Gong, berhasil pulih dari sklerosis sistemik dan kembali beraktivitas dalam waktu dua minggu setelah terapi. Penelitian menunjukkan bahwa sel CAR-T juga memiliki potensi untuk mengobati penyakit autoimun seperti lupus dan multiple sclerosis.
Baca Juga : WHO: Penggunaan Ponsel Tidak Tingkatkan Risiko Kanker Otak
Meski terapi ini menjanjikan, masih ada tantangan terkait biaya dan waktu produksi. Peneliti sedang mengembangkan terapi CAR-T dari sel imun non-pasien yang disumbangkan, yang dapat mengurangi hambatan ini.
Uji klinis yang dilakukan di Universitas Kedokteran Angkatan Laut Shanghai menunjukkan hasil yang menjanjikan, dengan banyak pasien mengalami perbaikan signifikan. Namun, lebih banyak penelitian diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas terapi ini secara luas.
Para ahli menganggap bahwa terapi CAR-T dari sel donor dapat membuka jalan baru dalam pengobatan kanker dan penyakit autoimun dengan lebih efisien. (mtr/hm24)
