17.4 C
New York
Friday, September 6, 2024

Spesies Cumi-cumi Langka Ditemukan di Kedalaman Samudra Pasifik

California, MISTAR.ID

Peneliti dari Schmidt Ocean Institute di California menemukan cumi-cumi Promachoteuthis yang masih hidup. Cumi-cumi ini sangat langka karena hanya ada tiga spesies dari beberapa spesimen yang dikumpulkan. Satu di antaranya berasal dari akhir 1800-an.

Video cumi-cumi ini pun akhirnya diambil untuk pertama kalinya. Sebelumnya, genus cumi-cumi tersebut hanya diketahui dari spesimen mati yang ditemukan dalam jaring. Ekspedisi ini juga berhasil mendokumentasikan gurita Casper untuk pertama kalinya yang terlihat di Pasifik Selatan.

“Ditemukan pula dua spesies langka Bathyphysa Siphonophores. Biasa dikenal sebagai monster spageti terbang,” kata Direktur Eksekutif Schmidt Ocean Institute, Jyotika Virmani, Jumat (6/9/24).

Penemuan cumi-cumi dan gurita ini bersamaan dengan penemuan gunung bawah laut dengan ketinggian lebih dari 3.000 meter di wilayah yang sama. Tinggi gunung tersebut empat kali lipat dari gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa di Dubai.

Baca juga: Gunung Bawah Laut Ditemukan di Chile, Empat Kali Tinggi Burj Khalifa

Gunung bawah laut ini terletak di kedalaman 1.448 kilometer di lepas pantai Chile. Gunung berapi bawah laut ini tepatnya memiliki tinggi 3.109 meter dan merupakan bagian dari pegunungan bawah laut yang menjadi rumah bagi taman spons, karang purba, serta berbagai spesies laut langka, termasuk cumi-cumi yang berhasil difilmkan untuk pertama kalinya.

Tim yang dipimpin oleh Schmidt Ocean Institute menjelajahi kawasan ini menggunakan kapal penelitian R/V Falkor dalam ekspedisi selama 28 hari. Para peneliti memetakan gunung ini menggunakan sistem sonar yang dipasang di bawah lambung kapal.

“Gelombang suara turun dan memantul kembali ke permukaan. Kami mengukur waktu yang dibutuhkan untuk kembali, kemudian menghitungnya. Dari situ, kami mendapatkan gambaran yang sangat jelas tentang topografi dasar laut,” tambahnya.

“Ini sangat penting karena saat ini hanya sekitar 26 persen dari dasar laut yang telah dipetakan dengan resolusi seperti ini, padahal dasar laut mencakup 71 persen permukaan bumi kita,” lanjut Virmani. (cnn/hm20)

Related Articles

Latest Articles