Foto blur
Pada hari Rabu (25/10/23), saya menerima gambar blur yang setelah saya klik bagian View/Lihat, menampilkan surat yang mengklaim berasal dari PT. Bank CIMB Niaga Tbk. dari OCTO Mobile. Surat tersebut dilengkapi dengan nomor surat.
Pengirimnya, yang ejaannya banyak tidak sesuai dengan EYD, mengklaim bahwa Bank CIMB telah melakukan perubahan tarif transaksi dan transfer. Saya diberi dua pilihan, yaitu setuju atau tidak setuju.
Pengirim meminta saya untuk mengisi formulir melalui tautan yang disediakan. Jika tidak, akan ada penyesuaian tarif otomatis sebesar Rp150 ribu per bulan.
Pratama Persadha, Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, menjelaskan bahwa modus ini termasuk dalam phising (pencurian data pribadi) dan scamming (penipuan) yang sudah beredar sejak tahun 2022. Meskipun begitu, ia menyatakan bahwa gambar blur tersebut terjadi karena gambar tidak terunggah atau terunduh di aplikasi, bukan karena file apk.
Baca juga: Kenali Modus Manipulasi Psikologis di Balik Penipuan Online
Selain itu, menurutnya, mengklik tombol View/Lihat belum mencapai tahap pengunduhan data pribadi.
“Modus penipuan ini masih memiliki tahap lanjutan, yaitu pengiriman tautan atau link halaman web yang mirip dengan alamat web bank aslinya. Jika data-data diisi, modus pengurasan rekening akan dimulai,” jelas Pratama.
Modus PPS
Modus APK terbaru melibatkan penyamaran dalam file bernama “PPS Pemilu 2024”. Menurut Kominfo, file tersebut sebenarnya adalah modus penipuan. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo melalui akun resmi Twitter @sukoharjo_kab memberikan klarifikasi bahwa file APK PPS PEMILU 2024 tersebut mirip dengan modus penipuan APK undangan pernikahan.
Saat di-klik dan di-install, APK tersebut akan meminta akses SMS, dari mana pelaku mendapatkan One Time Password (OTP), serta username dan password mobile banking korban.
Untuk menghindari risiko seperti ini, Kominfo menyarankan agar masyarakat hanya mendownload aplikasi dari toko aplikasi resmi, seperti Google Play Store atau App Store. (cnn/hm20)
