18.4 C
New York
Wednesday, July 3, 2024

Mengerikan! Paus Biru Bisa Telan 43 Kg Plastik Sehari

Jakarta, MISTAR.ID

Spesies paus biru ternyata mengonsumsi hingga 10 juta potong mikroplastik seberat 43 kg setiap hari. Sengaja atau itu saking banyaknya kandungan plastik di lautan?
Sebuah studi dari studi pemodelan yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications memperkirakan jumlah platsik yang tertelan oleh paus.

Sebuah tim peneliti yang dipimpin Amerika Serikat meneliti 191 paus jenis biru, sirip, dan bungkuk yang hidup di lepas pantai California untuk mengamati pergerakan mereka.

Baca Juga :Upaya Kurangi Sampah Plastik, USU Gandeng Earthwise Consulting Jepang

“Ini pada dasarnya seperti Apple Watch ditempel di punggung ikan paus,” ujar Shirel Kahane-Rapport, peneliti di California State University, Fullerton, dan penulis pertama studi tersebut.

Penelitian menunjukkan polusi yang ada di mana-mana menimbulkan bahaya yang lebih besar bagi hewan terbesar di dunia daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Dikutip dari ScienceAlert, potongan-potongan kecil plastik atau mikroplastik ditemukan di mana-mana, mulai dari lautan terdalam hingga gunung tertinggi, dan bahkan di dalam organ dan darah manusia.

Paus kebanyakan makan di kedalaman antara 50 hingga 250 meter, yang merupakan rumah bagi “konsentrasi mikroplastik terbesar di dalam air,” kata Kahane-Rapport kepada AFP.

Baca Juga :Paus Sebut Konflik Palestina-Israel Peristiwa Mengerikan

Para peneliti kemudian memperkirakan ukuran dan jumlah suapan yang dimiliki paus setiap hari dan apa yang disaring, memodelkan tiga skenario berbeda.

Di bawah skenario yang paling mungkin, paus biru memakan hingga 10 juta keping mikroplastik sehari selama 90 hingga 120 hari musim makan tahunan, yang mewakili lebih dari satu miliar keping setahun.

Hewan terbesar yang pernah hidup di Bumi juga kemungkinan merupakan konsumen mikroplastik terbesar. Ia bisa makan hingga 43,6 kilogram sehari.

“Bayangkan membawa sekitar 45 kilogram ekstra, Anda adalah paus yang sangat besar, dan akan makan tempat,” kata Kahane-Rapport. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles