17.2 C
New York
Wednesday, October 9, 2024

Kacamata Pintar Digunakan Sebagai Alat Doxing

Cambridge, MISTAR.ID

Dua mahasiswa dari Harvard University, AnhPhu Nguyen dan Caine Ardayfio, menciptakan sebuah demo video yang menunjukkan bagaimana kacamata pintar dapat digunakan untuk mengungkap identitas seseorang secara instan.

Kacamata pintar Meta Ray-Ban dan teknologi pengenalan wajah dari PimEyes, serta basis data publik, berhasil menunjukkan potensi perangkat ini sebagai alat doxing.

Dalam percobaan mereka, kacamata pintar tersebut dapat mengenali wajah dan mencocokkannya dengan informasi pribadi yang tersedia secara online. Teknologi AI yang terhubung dengan kacamata ini memantau livestream dari kacamata dan mendeteksi wajah-wajah yang muncul.

Selanjutnya, informasi seperti nama, nomor telepon, dan alamat orang yang dikenali akan ditampilkan melalui aplikasi di smartphone.

Baca juga: Kacamata Pintar Meta, Bisa Diajak Bicara dan Menganalisis Objek

Sistem yang mereka buat dinamakan I-XRAY, yang menggunakan PimEyes sebagai mesin pencari berbasis pengenalan wajah. I-XRAY memungkinkan kecerdasan buatan secara otomatis mengambil data dari berbagai sumber yang luas, menjadikannya lebih akurat dari waktu ke waktu.

“Tujuan membuat alat ini bukanlah untuk disalahgunakan, dan kami tidak berencana merilisnya,” kata Nguyen dan Ardayfio, seperti dikutip dari The Verge, Rabu (9/10/24).

Mereka ingin meningkatkan kesadaran bahwa ancaman doxing dengan teknologi canggih bukanlah ancaman masa depan, melainkan sudah terjadi saat ini.

Kacamata pintar sering menimbulkan kekhawatiran terkait privasi, karena perangkat ini memungkinkan perekaman tanpa sepengetahuan orang di sekitarnya.

Meta telah menambahkan lampu privasi pada kacamata Ray-Ban mereka yang akan menyala saat digunakan untuk merekam, namun lampu ini sulit terlihat di luar ruangan dengan pencahayaan terang.

Baca juga: Kacamata Orion Milik Meta Antara Dunia Nyata dan Digital

Meski Meta mengimbau pengguna untuk mengikuti kebijakan privasi dan memberi isyarat ketika merekam, kenyataannya etika tersebut sering kali tidak diikuti.

Perangkat seperti kacamata pintar ini, meski tampak biasa, memiliki potensi besar dalam melanggar privasi tanpa sepengetahuan orang-orang di sekitarnya, terutama di tempat umum yang ramai. (the verge/hm20)

Related Articles

Latest Articles