“Kolaborasi ini membantu tim pengembang memahami kebutuhan khusus komunitas tunanetra yang kesulitan mengakses konten literasi dalam bentuk digital. Menurut data yang ada, tingkat literasi tunanetra di Indonesia masih rendah, sehingga Literaku diharapkan mampu membantu meningkatkan keterlibatan mereka dalam dunia literasi,” kata Farhan dalam keterangan tertulisnya yang diperoleh Mistar.id, Senin (4/11/24).
Penggunaan teknologi Natural Language Processing (NLP) pada aplikasi ini, memungkinkan pengguna tunanetra mengakses bahan bacaan secara mudah hanya dengan menggunakan perintah suara.
Pengguna dapat memberi instruksi hanya dengan mengusap layar ke kiri atau kanan untuk menjalankan aplikasi, yang kemudian merespons dengan suara.
Baca juga : Kebutuhan ABK Tunanetra Belum Terpenuhi untuk Kuliah di PT
“Literaku juga mengedepankan teknologi Cloud Computing dari Google Cloud APIs, yang memungkinkan aplikasi ini mendukung berbagai format file, seperti PDF, sehingga pengguna dapat mengakses materi bacaan tanpa batasan format,” jelasnya.
Dikatakannya, aplikasi ini dapat bekerja optimal dan akurat mendengarkan instruksi suara, dengan menggunakan earphone di lingkungan yang tenang.
Aplikasi ini juga membuka akses literasi digital bagi tunanetra di seluruh Indonesia, menyediakan pengalaman membaca yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.