“Awalnya sulit, setiap pembeli pasti bertanya apakah sudah divaksin atau tidak, dan mereka harus memakai masker. Tapi itulah keadaan saat itu,” kenang warga Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan ini.
Kini, usaha Zen telah berkembang. Dengan pendapatan bersih harian antara Rp100.000 hingga Rp300.000, tahu walik-nya telah menjadi camilan favorit bagi banyak pelanggan.
“Alhamdulillah, sekarang banyak yang membeli,” katanya.
Mulai harga Rp5.000 per porsi, pelanggan dapat menikmati tahu walik racikan yang gurih dengan bumbu kari, kacang, dan saus yang lezat. Zen biasanya membawa 500 pcs tahu per harinya, yang dijual seharga Rp1.000 per pcs.
Baca juga :Â Pedagang Mie Malam di Medan Mengeluh, Pembeli Sepi Akibat Takut Begal
Untuk menjaga kelangsungan usaha, Zen pun tak menghabiskan seluruh keuntungannya. Dia membagi pendapatannya dengan bijak, 70 persen untuk modal kembali dan sisanya sebagai keuntungan.
“Tidak setiap hari habis, tapi kadang bisa ludes dalam sehari,” tambahnya.
Salah seorang pelanggan setianya, Rina (29) mengaku kepuasannya terhadap tahu walik buatan Zen.
“Saya suka banget tahu walik di sini. Rasanya unik dan gurih, beda dari yang lain. Bumbunya juga pas, bikin nagih. Saya biasanya beli untuk keluarga di rumah. Anak-anak juga suka,” ucap Rina. (azmie/hm18)
