Sebagai seorang yang berpengalaman mengikuti bazar, festival usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan kegiatan lainnya, Supeno sudah bisa membaca setiap situasi dan kondisi. Kapan ramai dan kapan sepi.
Bahkan, di usia yang sudah menjadi kakek dari 3 cucu ini masih semangat dalam mempelajari teknologi untuk mendorong kemajuan usahanya.
“Saya sendiri yang mendesain kemasan ini. Saya pelajari aplikasi Canva. Dan disitu lebih banyak tools yang mudah saya gunakan,” jelasnya.
Sebagai seorang pria yang sudah bisa dikatakan berusia lanjut, kemampuan Supeno mengikuti perkembangan teknologi adalah sesuatu yang luar biasa. Tak banyak orang seusia dia yang mampu melakukan hal itu.
Baca juga : Kisah Perjuangan IRT Merintis Usaha, dari Kios Eceran Kini Jadi Grosir Sembako
Supeno lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), jurusan elektronika tahun 1991. Dia tidak melanjutkan perkuliahan mengingat kondisi keuangan keluarga dan memutuskan untuk langsung bekerja.
Beberapa pekerjaan digeluti oleh Supeno, hingga akhirnya dia menjadi reseller untuk jajanan ringan yang berkembang di Aceh.
Memulai usaha resellernya itu, Supeno bahkan harus menjadi sales sendiri dengan mengendarai sepeda motor membawa keranjang penuh jajanan di belakangnya dan berkeliling mencari warung-warung.
“Gak begitu lama saya jualan berkeliling seperti itu. Hanya satu tahun,” ucapnya.
