Medan, MISTAR.ID
Penghapusan sistem penjurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu pengetahuan sosial (IPS) yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memberikan kesempatan bagi siswa untuk memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Sistem ini memungkinkan siswa untuk memilih lima mata pelajaran (mapel) tambahan selain pelajaran umum seperti Agama, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, PKN, dan Olahraga.
Waka Humas SMAN 2 Medan, Naomi Damanik mengatakan mereka juga menghadapi tantangan dalam mengatur pilihan mapel siswa. Namun, ia memastikan jumlah guru yang tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Baca juga : SMA di Medan Implementasi Penghapusan Jurusan IPA dan IPS
“Kalau guru di SMA Negeri 2, don’t worry, guru kita banyak. Kalau penambahan kelas tidak ada, karena memang peraturan kan tidak boleh kita menambah kelas,” terangnya.
Mengingat kebijakan ini masih baru berjalan selama satu minggu, Naomi mengatakan belum bisa mengevaluasi kegiatan belajar mengajar yang berlangsung.
Hanya saja, lanjutnya, di awal siswa merasa keberatan karena harus berpisah dengan teman-teman sekelas mereka, namun seiring waktu, mereka mulai beradaptasi dengan sistem baru ini.
