22.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Waspada! Perempuan Menopause Ternyata Masih Bisa Terkena Endometriosis

Jakarta, MISTAR.ID

Dokter spesialis Obsteri dan Ginekologi Subspesialis IVF Center RS Pondok Indah, dr M Luky Satria Syahban Marwali, menjelaskan bahwa perempuan menopause ternyata masih saja bisa terkena endometriosis, meski sudah tidak menstruasi.

Endometriosis adalah kondisi ketika endometrium tumbuh di luar dinding rahim. Pada kondisi ini, endometrium dapat tumbuh di indung telur (ovarium), lapisan dalam perut (peritoneum), usus, vagina, saluran kemih, atau organ lainnya.

Penyebab dari tetap munculnya endometriosis di dalam tubuh perempuan yang sudah capai masa menopause adalah, adanya endometriosis pada organ lain. Endometriosis bisa tumbuh tidak hanya pada ovarium, tetapi pada organ lain juga.

Baca Juga:Terapkan Pola Hidup Sehat Untuk Hindari Penyakit Jantung

“Bisa juga orang menopause terkena endometriosis, jadi esterogen masalahnya bukan cuma di produksi di ovarium tapi esterogen ada yang diproduksi di lemak. Jadi ada keluhan endometriosis pada orang menopause, cuma memang jarang,” kata dr Luky dalam temu media mengenai Endometriosis.

Tingginya hormon esterogen menjadi penyebab tumbuhnya endometriosis yang bisa muncul di mana saja selain di ovarium. Bagian tubuh seperti di saluran kandung kemih, usus, atau hanya di permukaan perut bahkan, penyakit ini bisa tumbuh.

Meskipun secara harfiah endometriosis menyerang perempuan yang masih dalam fase menstruasi, faktanya endometriosis bisa tumbuh di mana saja. Hal ini bisa menjadi masalah baru bagi perempuan yang sudah menopause, yakni merasakan nyeri yang sama seperti fase menstruasi.

Kemudian, dr Luky menambahkan, selain mengonsumsi obat hormonal, endometriosis bisa dihilangkan dengan metode operasi laparoskopi. Operasi ini dilakukan dengan pembedahan di perut tanpa harus membuat sayatan besar di kulit.

Namun, untuk melakukan tindakan ini perlu memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dan pertimbangan yang matang untuk perempuan. Khususnya bagi mereka yang belum menikah, sebab bisa mengurangi jumlah sel telur.

Pertimbangan tersebut mulai dari usia, program hamil apa yang ingin dilakukan setelah operasi, cadangan sel telur dan penyakit lain yang menyebabkan gangguan kesuburan.

“Tindakan operasi kalau semua pengobatan tidak sukses, operasinya dengan laparoskopi tapi cadangan sel telur bisa berkurang, kalau belum nikah bahaya untuk kesuburannya,” pungkasnya.(medcm/hm12)

Related Articles

Latest Articles