23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Varises: Penyebab, Gejala dan Pengobatan yang Tepat

Jakarta, MISTAR.ID

Varises merupakan masalah pada pembuluh darah. Untuk itu, perlu dikenali apa itu varises mulai dari penyebab, gejala hingga pengobatan yang tepat. Lalu apa varises bawa masalah serius? Kenali apa itu varises, gejala varises, dan pengobatan varises yang tepat.

Sebagian orang melihat varises hanya masalah otot biasa. Namun, dokter bedah toraks, kardiak dan vaskular RS Bethsaida, Tangerang, Wirya A Graha menuturkan varises sebetulnya tidak menimbulkan persoalan apapun kecuali tampilan kaki yang memiliki benjolan. Hanya saja, jika dibiarkan, varises bisa memicu komplikasi. “Jika dibiarkan, secara medis akan jadi masalah, jadi luka, penanganannya sulit,” kata Wirya.

Kasus varises banyak dialami mereka yang berusia 50 tahun ke atas. Namun bisa juga terjadi pada mereka yang berusia 30 tahun karena faktor keturunan. Wirya menjelaskan varises merupakan kondisi pelebaran pembuluh darah balik atau vena yang menonjol, berliku-liku terutama di pembuluh darah vena area tungkai bagian bawah.

Baca Juga:Waspadai Penyakit Kulit Saat Musim Hujan

“Di kaki, yang terlihat itu cabang-cabang pembuluh darahnya. (Pembuluh vena bagian dalam) terjadi pelebaran. Pembuluh vena membawa darah dari kaki ke jantung dan ada katup buat menahan biar darah tidak kembali ke kaki. Karena katup bermasalah, darah tidak naik dan tertahan di kaki,” kata Wirya.

Akan tetapi, lanjut dia, orang yang mengalami varises tidak langsung menemukan benjolan di area tungkai bawah. Biasanya akan timbul gejala awal seperti pegal di malam hari usai seharian beraktifitas dan kaki terasa berat dan bengkak. Jika varises kondisinya lebih parah akan timbul gatal, luka, dan rasa sakit.

Jika dilihat berdasar keparahannya, varises bisa dibagi dalam 4 stadium yakni:

1. Stadium 1, di permukaan pembuluh vena terlihat jelas dan berbentuk seperti sarang laba-laba (spider vein), ukurannya kecil sekitar 1 mm.
2. Stadium 2, mulai timbul tonjolan dan biasanya prosedur laser bisa membantu pemulihan.
3. Stadium 3, bengkak sulit hilang padahal tidak ada keluhan di organ lain termasuk ginjal. Bengkak mudah timbul apalagi jika duduk atau berdiri terlalu lama.
4. Stadium 4, area tungkai bawah berubah warna makin hitam, kadang muncul luka di sisi dalam tungkai. Luka timbul akibat pembuluh darah pecah dan merusak kulit.

Baca Juga:Ini 4 Cara Sederhana untuk Mengatasi Kulit Kering

Saat timbul gejala-gejala varises, biasanya dokter akan melakukan USG vaskular untuk mengecek anatomi struktur pembuluh darah, melihat area pembuluh darah yang melebar dan bocor. Kemudian baru menentukan prosedur penanganan.

Dulu, penanganan varises biasanya suntik atau operasi. Namun kedua prosedur ini bukan tanpa efek samping. Suntik pada area pembuluh vena yang melebar akan meninggalkan bekas berupa kulit yang kehitaman dan peluang varises timbul kembali cukup besar. Kemudian prosedur operasi membuat pembuluh vena ditarik keluar sehingga ada bekas luka di sekitar mata kaki.

Bagaimana kalau sekarang? Anda cukup mengandalkan Endovenous Laser Ablation (EVLA). Pada prinsipnya, prosedur ini memanfaatkan energi panas laser sehingga pembuluh vena mengecil.

“(Luka) tusukannya mungkin 1-2 mm. Dokter akan memasukkan fiber laser sampai pangkal paha. Kenapa? Ini untuk mencegah varises muncul lagi. Laser dihidupkan, timbul panas lalu pembuluh darah akan mengecil,” kata Wirya.

EVLA jelas menawarkan lebih banyak keuntungan dalam penanganan varises. Namun tidak semua kasus varises akan ditangani dengan alat ini. Wirya menuturkan, para dokter masih mengedepankan penanganan konservatif termasuk perubahan gaya hidup.

Baca Juga:Sebelum Tidur, Ini 5 Tips Agar Kulit Wajah Cerah dan Sehat di Pagi Hari

Pada stadium 1, 2, dan 3 (yang belum terlalu parah) biasanya belum sampai pada opsi EVLA. Pasien didorong untuk mengubah gaya hidup, konsumsi obat-obatan dan penggunaan stoking penekan (compression stocking). “Nah pada stadium 3, 4, pembuluh darah cukup lebar disarankan untuk tindakan dimulai dari EVLA,” imbuhnya.

Cara Mencegah Varises
Wirya pun mengatakan pencegahan varises bisa dilakukan dengan menghindari faktor risiko yang bisa dimodifikasi. Apa saja?

1. Kehamilan, peluang mengalami varises semakin besar jika semakin sering hamil.
2. Penggunaan sepatu hak tinggi, sebaiknya tinggi hak dikurangi atau tidak terlalu lama dikenakan.
3. Kelebihan berat badan dan obesitas, upayakan berat badan diturunkan tetapi secara bertahap.
4. Menekuk kaki setelah berolahraga, aliran darah balik ke jantung kurang lancar dan tertahan di kaki. (cnnindonesia/hm12)

Related Articles

Latest Articles