“Sehingga dari segi sosialnya ini yang harus kita sosialisasikan,” sebutnya.
Sebelumnya, Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Munawar Ibrahim, menyatakan bahwa rapat koordinasi TPPS tingkat Sumut tahun 2024 merupakan rapat yang sangat penting dan strategis, terutama mengingat evaluasi RPJM nasional 2020-2024 akan dilakukan pada bulan Oktober mendatang.
Menurut Munawar, waktu yang tersisa untuk melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan program dan percepatan penurunan stunting hanya tinggal 4 bulan lagi.
“Pertanyaan paling penting dalam konteks seperti ini adalah, mampukah kita Provinsi Sumatera Utara dapat mencapai preferensi stunting mencapai angka 14%, seperti telah ditetapkan sebagai ukuran capaian secara nasional dari tata capaian percepatan penurunan samping secara nasional,” ujar Munawar.
Baca juga: Pj Gubernur Optimis Tekan Angka Stunting di Sumut
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia tahun 2024, terjadi penurunan preferensi stunting yang signifikan dalam 10 tahun terakhir. Namun, penurunan angka stunting pada tahun 2023 sebesar 0,1 persen menjadi 21,5 persen.
Hal ini menunjukkan perlunya upaya lebih keras untuk mencapai target 14 persen pada tahun terakhir ini.
Sementara itu, preferensi Provinsi Sumut berdasarkan SKI 2023 adalah sebesar 18,90%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan sebanyak 2,2% meskipun masih termasuk dalam kategori on the track, tetapi masih membutuhkan upaya dan kerja keras untuk mencapai target 14% pada tahun terakhir ini. (anita/hm22)
