25.7 C
New York
Saturday, September 21, 2024

Tingkatkan Kualitas Kesehatan Anak di Sumut, Dinkes Prioritaskan Penanganan Stunting

Medan, MISTAR.ID

Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut menegaskan penanganan stunting sebagai fokus utama dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak. Saat ini, tingkat prevalensi stunting di provinsi tersebut mencapai 18,9 persen.

Pemerintah Provinsi Sumut telah menetapkan target penurunan angka stunting menjadi 14 persen, dengan melibatkan serangkaian strategi yang melibatkan berbagai pihak terkait.

Plt Kepala Dinkes Sumut, Drs Basarin Yunus Tanjung, menyatakan bahwa anggaran untuk penanganan stunting tahun ini telah direvisi dari tahun sebelumnya.

“Di tahun ini kita review lagi mana yang betul betul bisa mendukung program stunting tersebut. Apalagi kita targetnya harus 14 persen dari 18,9 persen saat ini,” ujarnya, Jumat (31/5/24).

Basarin menambahkan bahwa belum lama ini Pemerintah Provinsi Sumut telah mengadakan rapat koordinasi dengan BKKBN perwakilan Sumut dan semua OPD terkait, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas PMD, Dinas Pendidikan, dan Dinas KB, untuk menyelaraskan langkah-langkah strategis.

Baca juga: Prevalensi Stunting Sumut Turun 21,1%, Lebih Rendah dari Nasional

Pj Gubernur Sumatera Utara menekankan pentingnya penanganan stunting dalam rapat tersebut.

“Dengan koordinasi yang baik dan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, program ini diharapkan dapat berjalan sesuai rencana dan mencapai target yang telah ditetapkan,” ujarnya.

Salah satu langkah strategis yang diambil adalah melakukan penimbangan serentak balita pada bulan Juni di seluruh Posyandu.

“Penimbangan serentak ini akan dilakukan di semua kabupaten dan kota di Sumut, dengan pusat kegiatan di Deli Serdang. Langkah ini bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat mengenai kondisi balita di wilayah tersebut,” sambung Basarin.

Basarin juga menyebutkan bahwa petugas akan menjemput balita yang belum ditimbang langsung ke rumah berdasarkan data yang ada, mengingat ada kecenderungan anak-anak di atas tiga tahun merasa malu untuk datang ke posyandu.

Related Articles

Latest Articles