Jakarta, MISTAR.ID
Nyamuk wolbachia tengah menjadi perbincangan hangat. Jenis nyamuk ini diklaim sebagai metode untuk mengatasi demam berdarah dengue (DBD). Banyak pihak yang menolak kehadiran nyamuk dari hasil rekayasa biologi molekuler ini.
Berbagai pihak khawatir jika nyamuk wolbachia dapat menimbulkan penyakit baru dan berpotensi menyebabkan kecelakaan di laboratorium. Beberapa orang juga menyebutkan, nyamuk wolbachia bisa menjadi senjata pemusnah massal. Sebab, dikaitkan dengan sosok miliuner AS, Bill Gates, yang mendukung penelitian ini melalui Bill & Melinda Gates Foundation.
Meski penelitian ini didanai Bill Gates, namun ada seorang ilmuwan asal Indonesia yang terlibat dalam proyek nyamuk wolbachia, yaitu Prof. dr. Adi Utarini. Ia adalah pengajar dan peneliti di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Adi Utarini diakui sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh di dunia versi TIME pada tahun 2021. Prestasinya juga mendapat pengakuan dari Melinda Gates.
Baca juga:Â Cegah DBD, Dinkes Medan Minta Masyarakat Ikut Berantas Sarang Nyamuk
Melalui akun Instagram pribadinya @melindafrenchgates, Melinda membanggakan kontribusi Adi Utarini dan berharap orang lain dapat menganggapnya sebagai sumber inspirasi.
Menanggapi masalah nyamuk ini, Adi Utarini menjelaskan risetnya mengenai nyamuk tersebut. Dikatakannya, mereka melakukan inokulasi nyamuk dengan Wolbachia, yaitu sebuah bakteri yang tidak membahayakan manusia tetapi dapat mencegah nyamuk menyebarkan demam berdarah melalui gigitannya.
Teknologi Wolbachia ini telah melewati uji efikasi dan diselesaikan pada Agustus 2020. Bersama timnya, Adi Utarini kemudian menerapkan teknologi ini di Kabupaten Sleman melalui program Si Wolly Nyaman.