30.1 C
New York
Wednesday, June 19, 2024

Mengapa Perawatan Gigi Sulit Dijadikan Lifestyle?

Medan, MISTAR.ID

Kesehatan kulit wajah, badan ideal, dan perawatan gigi sama-sama penting sebagai penunjang penampilan. Lantas mengapa perawatan gigi sulit dijadikan lifestyle, seperti halnya skincare-an dan nge-gym?

Salah satu dokter gigi di Medan, drg M Yussa Rizky Bangun mengatakan, ada beberapa alasan kenapa masyarakat Indonesia umumnya sulit menjadikan hal perawatan gigi sebagai gaya hidup.

“Pertama-tama perlu kita bedakan terlebih dahulu antara kesehatan gigi dan estetika gigi,” katanya saat dihubungi mistar.id, Rabu (12/6/24).

Kesehatan gigi, kata Yussa, terkait mengenai masalah gigi, seperti karang gigi, gigi berlubang, dan lainnya. Sedangkan estetika gigi adalah soal penampilan gigi, seperti kerapian, putihnya gigi, dan lainnya.

Baca juga: Tips Mengatasi 3 Masalah Kesehatan Mulut

Menurut pria lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara (FKG USU) ini, untuk membuat sesuatu hal menjadi lifestyle, dibutuhkan kesadaran tinggi.

“Seperti tren nge-gym, selain mengejar bentuk tubuh ideal, diperlukan juga kesadaran akan kesehatan tubuhnya. Pun dengan perawatan muka, selain untuk penampilan, kesehatan kulit wajah juga bisa berdampak positif pada aspek lain,” ungkap dokter gigi yang praktik di beberapa cabang klinik Medan Dental Center ini.

Alasan Perawatan Gigi Sulit Menjadi Lifestyle

Yussa menjelaskan, salah satu faktor adalah terkait kondisi di luar medis.

“Perawatan wajah dan perawatan tubuh memang berhubungan dengan medis. Tapi akses informasi dan penanganan tidak harus melalui dokter. Bisa dari pakar kecantikan, ahli gizi, instruktur fitnes, dan lainnya,” kata dia.

Sedangkan soal gigi, wajib hukumnya dokter gigi yang menangani. Baik tentang kesehatan maupun estetika gigi.

Related Articles

Latest Articles