12.7 C
New York
Saturday, October 26, 2024

Jalan Cepat dan Jalan Lambat, Mana Paling Ampuh Membakar Energi?

Jakarta, MISTAR.ID

Riset terkini menampilkan adanya perbedaan antara jalan cepat dan jalan lambat dengan jarak tempu yang sama terkait mana yang paling ampuh membakar energi.

Hasil penelitian tim patofisiologi di Universitas Milan menunjukkan jika berjalan dalam waktu yang singkat bisa menghabiskan sampai 60% lebih banyak tenaga dibandingkan dengan berjalan lambat terus-menerus untuk jarak yang serupa.

Menurut para ahli jika temuan ini bisa sebagai wawasan baru untuk mengoptimalkan rutinitas olahraga sehari-hari, seperti dilansir dari Phys.org, pada Kamis (24/10/24).

Baca juga:Jalan Kaki 10 Ribu Langkah Tiap Hari Cegah Penyakit Serius

Ketika berjalan, manusia membuat sejumlah pilihan, contohnya kecepatan dan jarak tempuh. Kecepatan yang tetap acapkali ditentukan untuk meminimalkan pengeluaran energi.

Hanya penelitian menampilkan bahwa dengan jarak tempuh yang sama, berjalan dalam waktu singkat justru memakai tenaga yang lebih banyak.

Observasi ini dilakukan dengan mengukur asupan oksigen para responden Ketika mereka berjalan di treadmill atau menaiki tangga. Hasilnya, para ahli mendapati bahwa pengeluaran energi justru melonjak saat responden mengawali dan menghentikan aktivitas beberapa kali dibandingkan terus menerus dalam tempo yang lebih lama.

Fenomena konsumsi energi pada manusia ini umpamanya mobil yang memerlukan lebih banyak bahan bakar kala akselerasi dari posisi diam. Dalam sejumlah sesi singkat, pengeluaran energi bisa lebih tinggi sekitar 20-60%.

Baca juga:Olahraga Jalan Kaki yang Baik Menurut Waktu

Temuan ini disokong dengan riset lainnya dalam artikel ilmiah berjudul Estimation of Metabolic Energy Expenditure during Short Walking Bouts dalam International Journal of Sports Medicine.

Dalam penelitian, peneliti mengkaji metode pengukuran pengeluaran energi dengan membandingkan jumlah  penyerapan oksigen dan konsumsi oksigen stabil. Dari sana, didapati bahwa metode penyerapan oksigen menunjukkan reliabilitas yang baik, walaupun ada sejumlah variabel antar individu.

Penciptaan ini menampilkan bahwa meskipun terdapat keterbatasan dalam beraktivitas, konsumsi oksigen stabil bisa sebagai solusi yang baik untuk mengukur pengeluaran energi, khususnya bagi mereka yang tidak mampu melakukan aktivitas cukup lama untuk mencapai keadaan stabil.

Sesuai hasil penelitian, para ahli merekomendasikan supaya orang-orang yang mau mendapatkan faedah maksimal aktivitas fisik untuk melakukan beberapa sesi singkat daripada satu sesi panjang dengan kecepatan yang stabil.

Baca juga:Manfaat Jalan Kaki Setelah Makan

Trik penyerapan oksigen total juga memberikan cara simple untuk memprediksi pengeluaran energi tanpa membutuhkan aktivitas berkelanjutan. Melalui reliabilitas yang bagus dan korelasi tinggi dengan pengukuran kondisi stabil, cara ini bisa menjadi metode yang efektif, utamanya terhadap mereka yang mempunyai keterbatasan fisik. (dtk/hm16)

Related Articles

Latest Articles