9.5 C
New York
Sunday, May 5, 2024

IDAI: Anak Demam tak Melulu Butuh Paracetamol

Jakarta,MISTAR.ID

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengatakan bahwa sebenarnya demam pada anak adalah sesuatu yang wajar. Itu sebabnya, menurutnya anak tidak membutuhkan obat.

Hal tersebut disampaikan berkaitan dengan rekomendasi IDAI  agar pemerintah Indonesia mewaspadai penggunaan obat paracetamol sirup. Sirup paracetamol umumnya digunakan untuk menurunkan suhu badan anak.

“Sebenarnya batuk dan pilek (penyebab demam) itu enggak butuh obat,” kata Piprim dalam live Instagram IDAI, Selasa (18/10).

Menurut Piprim, demam merupakan mekanisme tubuh dalam menghilangkan patogen yang masuk dan melawan virusnya.”

Tak semua kondisi membutuhkan obat paracetamol. Batuk pilek atau yang biasa disebut selesma sendiri misalnya, merupakan kondisi yang masuk kategori self limiting disease atau bisa sembuh dengan sendirinya meski tanpa obat.

Baca juga:IDAI Setop Sementara Parasetamol Cair untuk Obat Anak

Piprim mengungkapkan proses demam pada anak ini tak melulu harus dikasih obat, apalagi obat sembarangan yang bisa ditemukan di warung. Orang tua sebenarnya bisa mengupayakan pemulihan anak tanpa bantuan obat.

“Jangan beli sembarangan, batuk atau pilek suruh minum ini atau itu,”

“Bisa diupayakan dulu tanpa obat. Kalau mau coba kompres air hangat dulu. Tapi kalau mau pake parasetamol ya enggak apa-apa juga. Enggak usah panik, monggo berikan parasetamol, kalau demam dikasih parasetamol enggak apa apa, tapi perlu waspada dan konsultasikan ke dokter, apakah benar butuh parasetamol?”

Sejauh ini, belum ditemukan penyebab pasti dari kasus gangguan ginjal misterius pada anak di Indonesia.

“Sebetulnya, penyebab gangguan ginjal misterius belum konklusif, belum mengerucut ke satu penyebab tunggal,” ujar Piprim.

Baca juga :Obat Sirup Asal India Sebabkan Kematian 66 Anak di Gambia

Ada beberapa teori atau dugaan yang dikaitkan dengan penyakit misterius itu. Misalnya saja dugaan akan MIS-C atau multisystem inflammatory syndrome in children yang dipicu oleh Covid-19.

Namun dalam keputusan Kementerian Kesehatan RI,  meminta masyarakat yang sudah terlanjur mengonsumsi atau membeli obat sirop di apotek maupun fasilitas kesehatan untuk menyetop sementara penggunaan obat tersebut.

Hal itu menyusul ketetapan baru agar apotek maupun tenaga kesehatan di Indonesia tidak menjual atau meresepkan obat bebas dalam bentuk cair atau sirop kepada masyarakat buntut kasus gangguan ginjal akut misterius.

“Lebih baik seperti itu (berhenti minum obat sirop) sampai selesai semua penyelidikan epidemiologi kami ya,” kata Pelaksana tugas Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes Yanti Herman saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (19/10/22). (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles