22.1 C
New York
Thursday, July 4, 2024

Hasil Penelitian, Gen Memengaruhi Pubertas dan Menstruasi Pertama

London, MISTAR.ID

Universitas Cambridge melakukan penelitian terkait pubertas dengan mempelajari DNA sekitar 800.000 wanita dari Eropa, Amerika Utara, Cina, Jepang, dan Korea.

Peneliti utama studi Dr. Katherine Kentistou mengatakan bahwa gen yang ditemukan pada anak perempuan, seringkali memiliki dampak yang sama pada waktu pubertas pada anak laki-laki.

Salah satu tim internasional, yang dipimpin oleh para peneliti di Unit Epidemiologi Dewan Riset Medis (MRC) di Universitas Cambridge itu, juga telah melakukan studi mengenai menstruasi.

“Para peneliti menemukan lebih dari 1.000 varian perubahan kecil dalam DNA yang memengaruhi usia periode menstruasi pertama. Sekitar 600 varian ini diamati untuk pertama kalinya” katanya, Rabu (3/7/24).

Baca juga: Alasan Menstruasi Pengaruhi Bau Ketiak

Ia menekankan bahwa penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature Genetics .

Sementara Dr Kentistou menyebut, bahwa penelitian ini pertama kalinya mampu menganalisis varian genetik langka.

“Kami telah mengidentifikasi enam gen yang semuanya sangat memengaruhi waktu pubertas. Meskipun gen-gen ini ditemukan pada anak perempuan, gen-gen tersebut seringkali memiliki dampak yang sama pada waktu pubertas pada anak laki-laki” ujarnya.

Para ilmuwan yang terlibat dalam penelitian tersebut mengatakan ada hubungan antara pubertas dini dan penambahan berat badan.

“Banyak gen yang kami temukan memengaruhi pubertas dini dengan pertama-tama mempercepat pertambahan berat badan pada bayi dan anak kecil,” katanya.

Baca juga:Bayi Umur Tiga Hari Menstruasi

Kondisi itu diyakini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius di kemudian hari, karena pubertas yang lebih awal menyebabkan tingkat kelebihan berat badan dan obesitas yang lebih tinggi di masa dewasa.

Disampaikan juga bahwa usia saat anak perempuan mengalami pubertas dan mulai mengalami menstruasi biasanya terjadi antara usia 10 hingga 15 tahun. Hal ini semakin awal terjadi dalam beberapa dekade terakhir.

“Pubertas dini dikaitkan dengan meningkatnya risiko sejumlah penyakit di kemudian hari, termasuk diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan kanker tertentu. Di sisi lain, pubertas yang lebih lambat telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan di masa dewasa dan umur yang lebih panjang” terangnya.

Para peneliti telah menghasilkan “skor genetik” yang memprediksi apakah seorang gadis kemungkinan akan mengalami pubertas sangat awal atau sangat lambat.(mtr/hm17)

Related Articles

Latest Articles