22.7 C
New York
Monday, July 29, 2024

Tradisi Kenduri Suroan Masih Terawat di Asahan

Asahan, MISTAR.ID

Di tengah arus modernisasi yang kian deras, tradisi kenduri suroan masih tetap terawat di Kabupaten Asahan berkat upaya Perkumpulan Keluarga Besar (PKB) Pujakesuma.

Acara ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga sarana memperkenalkan kekayaan seni dan budaya Etnis Jawa kepada generasi muda.

Kenduri suroan merupakan salah satu tradisi yang lekat dengan Etnis Jawa. Tradisi ini dilaksanakan setiap bulan Suro dalam penanggalan Jawa, yang menandai awal tahun baru dalam kalender Jawa. Meskipun sebenarnya Asahan identik dengan Melayu-nya.

“Kenduri suroan tidak hanya berupa pesta makan bersama, tetapi juga mengandung makna spiritual dan sosial yang mendalam,” kata Ketua Harian Pujakesuma, Saiman, Sabtu (27/7/24).

Dikatakannya, melalui kenduri suroan, kita tidak hanya merayakan keberagaman budaya, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, kesederhanaan, dan yang paling penting memperkenalkan tradisi tersebut kepada generasi muda.

Baca juga: Mengenal Tradisi Malam Tujuh Likur, Warisan Budaya Melayu

Acara kenduri suroan yang digelar oleh PKB Pujakesuma pada, Jumat (26/7/24) kemarin ini berlangsung sederhana dan penuh khidmat. Berbagai rangkaian acara, mulai dari doa bersama, makan bersama, hingga pertunjukan seni tradisional Jawa, turut memeriahkan acara tersebut.

Suasana kekeluargaan dan kekompakan yang terjalin dalam acara ini mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi inti dari budaya Jawa.

Sementara itu, Bupati Asahan Surya yang turut hadir menekankan pentingnya dukungan pemerintah terhadap pelestarian budaya lokal.

“Kenduri suroan adalah warisan budaya yang harus kita jaga dan lestarikan. Pemerintah Kabupaten Asahan mendukung penuh upaya PKB Pujakesuma dalam melestarikan tradisi ini. Kami percaya bahwa dengan menjaga tradisi, kita juga menjaga identitas dan kekayaan budaya kita,” ujarnya.

Surya juga mengapresiasi partisipasi warga suku Jawa di Asahan dalam acara ini.

“Kehadiran masyarakat yang antusias menunjukkan bahwa tradisi ini masih memiliki tempat di hati masyarakat, terutama generasi muda. Ini adalah indikasi positif bahwa kita semua berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya kita,” tambahnya.

Dikatakannya, acara Kenduri Suroan di Kabupaten Asahan ini juga menjadi platform untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya budaya lokal.

“Berbagai kegiatan edukatif, seperti pameran seni dan workshop, diselenggarakan untuk memberikan wawasan lebih dalam mengenai budaya Jawa kepada masyarakat umum,” jelasnya. (perdana/hm20)

Related Articles

Latest Articles