16.5 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Mengenal Rakhine Rohingya, Selintas Persentase Agama dan Etnis

Sejak tahun 2012, kerusuhan komunal yang menewaskan ratusan orang dan mengungsikan lebih dari 100.000 orang, konflik antara etnis Rohingya dan Rakhine, yang mayoritas beragama Buddha, semakin memuncak.

Situasi menjadi lebih buruk pada tahun 2016 dan 2017, ketika militer Myanmar melakukan operasi militer yang kejam terhadap kelompok Rohingya, yang dianggap sebagai teroris dan pemberontak. Desa-desa Rohingya menjadi korban pembunuhan, pemerkosaan, penyiksaan, dan pembakaran sebagai akibat dari operasi ini.

Baca juga : Rohingya, Awalnya Diterima Hingga Akhirnya Ditolak

Lebih dari 700.000 orang Rohingya melarikan diri dari Myanmar karena kekerasan yang terjadi. Terutama, mereka melarikan diri ke Bangladesh, yang memiliki sekitar 900.000 pengungsi Rohingya di kamp darurat, menurut laman HRW.

Selain itu, pengungsi Rohingya telah menyebar ke berbagai negara, seperti Malaysia, Indonesia, Thailand, India, Pakistan, dan Arab Saudi. Namun, di negara-negara tersebut, mereka juga menghadapi berbagai masalah dan masalah, termasuk penolakan, diskriminasi, eksploitasi, dan ketidakpastian.

Krisis Rohingya masih belum terselesaikan, baik di tingkat domestik maupun internasional.

Sebaliknya, pemerintah Myanmar diminta untuk menghentikan kekerasan, mengakui hak-hak etnis Rohingya, dan mengadili mereka yang melanggar hak asasi manusia. (sindonews.com/hm19)

Related Articles

Latest Articles