27.8 C
New York
Tuesday, July 16, 2024

Mengenal Acara Kerja Tahun di Desa Suka, Mulai dari Makanan Hingga Keyakinan

“Kerja Tahun ini seperti lebarannya umat Islam kalau di Tanah Karo. Saling berkunjung, makan-makan di rumah,” jelas Dermawan Ginting.

Tradisi ini juga dikenal dengan nama Merdang Merdem. Tiap kali Kerja Tahun tiba, setiap rumah di desa menyajikan beberapa makanan ringan dan kue-kue.

Makanan paling khas adalah cimpa, lemang dan tapai. Ketiga hidangan tersebut juga memiliki makna tersendiri bagi masyarakat desa.

“Kalau di rumah kita buat tapai. Pas kita rasa tapainya manis mudah-mudahan tahun ini bagus lah hasil panen kita,” terang Dermawan.

Baca juga: Pasar Kamu Tawarkan Kuliner dengan Musik dan Budaya

Begitu juga dengan makanan lainnya, lemang dan cimpa yang terbuat dari beras ketan. Masyarakat Karo meyakini eratnya beras ketan menjadi lambang eratnya tali silaturrahmi setiap masyarakat desa.

Khusus untuk cimpa, makanan khas dibungkus dengan daun Singkut ini selalu dijadikan oleh-oleh bagi keluarga yang berkunjung ke rumah kerabatnya.

“Kalau pagi yang dihidangkan lemang sama tapai, kalau cimpa ini biasanya untuk oleh-oleh. Jadi siang atau sore dibuat,” jelas pria yang akrab disapa Mawan itu.

Kerja Tahun juga diyakini memiliki arti magis tersendiri. Jika suatu desa tidak merayakan, warga meyakini akan ada bala yang akan terjadi di desa.

Baca juga: Pertunjukkan Kebudayaan Pemko Medan Tarik Perhatian Wisatawan Mancanegara

Seperti dijelaskan Moris Ginting, di tahun 90-an masyarakat desa tidak menggelar kegiatan Kerja Tahun. Akibatnya mayoritas hasil panen masyarakat jauh berkurang. Dikatakannya, hal itu dikarenakan hama yang menyerang ladang warga.

“Pernah dulu, hancur semua hasil panen. Karena banyak hama, sayuran hancur, jagung hancur, alpukat hancur, rata-rata rusaklah. Makanya setiap tahun Kerja Tahun ini dibuat,” tuturnya.

Di hari-hari akhir kegiatan Kerja Tahun, masyarakat desa beristirahat dan menenangkan diri di rumah. Rangkaian Kerja Tahun yang padat dan melelahkan telah menguras tenaga masyarakat desa.

Setelah seharian beristirahat, keesokan harinya masyarakat desa kembali beraktifitas normal seperti biasa. (putra/hm25)

 

Related Articles

Latest Articles