“Sedangkan di Eropa itu LGBT dimana laki-laki suka dengan laki-laki dan perempuan suka dengan perempuan sehingga tidak memiliki keturunan sehingga terjadi defisit penduduknya yang mayoritas terhadap orang tuanya,” jelasnya.
Prof Ridha menuturkan hanya terdapat 2 negara di dunia yang mengalami bonus demografi yakni Indonesia dan India.
“Bonus demografi ini kalau kita manfaatkan, produktivitas bangsa Indonesia sangat meningkat. Kita semua bermimpi bahwa kita akan masuk kedalam 5 besar dunia, tapi itu semua baru terjadi jika kita bekerja keras dan minimal ekonomi harus 7% dan tingkat kecerdasannya juga harus tinggi,” sebutnya.
Baca juga : Rembuk Pemuda Gelar Diskusi Publik, Bahas Peran Pemuda Menuju Indonesia Emas 2045
Selain itu, Prof Ridha yang juga merupakan Kepala Ruangan Bedah Saraf di RSUP H Adam Malik ini menyampaikan berdasarkan BPS yang melansir satu data terkait generasi Z.
“Bahwa ada 9,9 juta yang lahir diantara 1997 sampai 2006 itu pengangguran habis-habisan atau Not in Employment, Education, and Training/NEET pada Gen Z sehingga kita bisa lihat anak muda pesimis terhadap Indonesia emas seperti kapal yang hendak tenggelam,” pungkasnya. (dinda/hm18)
