9.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Monumen Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat Dirusak OTK

Pakpak Bharat, MISTAR.ID

Sejumlah patung yang berada di lokasi monumen pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat, di kawasan ringroad, Desa Boangmanalu, Kecamatan Salak, dirusak orang tak dikenal (OTK), Kamis (10/3/22).

Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor mengaku sangat prihatin terhadap segelintir orang yang melakukan perusakan patung tersebut. Bupati menilai pelaku tidak punya moral dan etika, sebab monumen pemekaran ini adalah salah satu momen bersejarah bagi lahirnya Kabupaten Pakpak Bharat.

Bupati meminta aparat kepolisian mengusut dan mengungkap secara tuntas kasus perusakan itu. Akibat perusakan oleh OTK tersebut, 5 unit patung rusak parah. Rusaknya patung ini pertama kali diketahui Bupati Franc yang saat itu lewat dari kawasan ringroad menuju perkantoran Pemkab Pakpak Bharat, Sindeka Salak.

Baca Juga:Radiapoh Letakkan Batu Pertama Pembangunan Monumen Pdt J Wismar Saragih

Franc mengimbau masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh adat, pemuda agar bersama-sama saling menjaga dan menghargai cagar budaya yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat. “Kalau kita tidak bisa menghargai, menjaga serta melestarikan cagar budaya kita, mau dibawa ke mana Pakpak Bharat?” ujarnya.

Kapolres Pakpak Bharat AKBP Rocky Marpaung bersama anggotanya langsung melakukan olah TKP serta mengumpulkan bukti-bukti di sekitar lokasi. Rocky menyatakan Polres tidak akan pernah diam dan akan terus mengusut kasus ini hingga tuntas serta akan menangkap pelaku perusakan dan memprosesnya.

“Saat ini Polres Pakpak Bharat sedang melakukan proses penyelidikan, motif pelaku juga masih dalam penyelidikan,” kata Rocky.

Baca Juga:Akhirnya, Monumen KM Sinar Bangun Dibersihkan

Lanjut Rocky, kedepannya pihak kepolisian akan meningkatkan pengawasan serta perhatian khusus  cagar budaya. “Kita bersama unsur Forkopimda akan duduk bersama untuk memberikan perhatian khusus terhadap cagar cagar budaya kita. Begitu juga yang belum masuk cagar budaya akan dibuat surat ketetapan dan akan menyosialisasikan kepada masyarakat,” kata Kapolres.

Tokoh budaya, Erah Banurea, meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus perusakan ini. “Untuk itu kami mengimbau agar masyarakat suku Pakpak mari bersama-sama dan menjaga serta melestarikan adat budaya suku Pakpak,” ujar Erah.

Sementara itu, tokoh pemuda Antoni Berutu mengaku sangat miris melihat perusakan tersebut di mana seharusnya situs itu harus dijaga sebaik mungkin. (sampang/hm14)

Related Articles

Latest Articles