4.3 C
New York
Saturday, January 11, 2025

Pesona Tapsel di Puncak Kelok Lima Pintu Angin Kecamatan Angkola Barat

Tapsel, MISTAR.ID

Seiring berjalannya waktu, Tapanuli Selatan (Tapsel) semakin ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun luar daerah.

Sebab 15 kecamatan yang ada di wilayah Tapsel memiliki pesona atau daya tarik masing-masing untuk dikunjungim para wisatawan.

Ada wisata alam dengan berbagai keindahan, mulai dari pantai, air terjun hingga lekukan lembah dan pegunungannya. Ada juga wisata kuliner olahraga dan wisata religi, serta wisata lainnya.

Salah satunya Kecamatan Angkola Barat. Dimana, sebelum pemekaran Tapsel atas berdirinya Kota Padangsidimpan tahun 2002 lalu, wilayah Angkola Barat bersama sebagian Angkola Sangkunur dan sebagian kecil Muara Batangtoru jadi bagian dari Kecamatan Padangsidimpuan Barat.

Baca juga: Pengungsi Banjir Bandang di Siunjam Tapsel Butuh Obat-obatan

Kecamatan Angkola Barat saat ini terdiri dari 12 desa dan 2 kelurahan, yang merupakan rumah bagi tanaman salak. Karena hampir setiap rumah tangga di kecamatan ini, mengenali dan bahkan mengandalkan sumber ekonomi dari buah salak yang identik dengan Kota Padangsidimpuan.

Disamping buah salak yang menjadi mata pencaharian warganya, Angkola Barat memiliki sebuah mesjid, yakni Mesjid Jami’ Al-hidayah, yang sekitar 5 (lima) belakangan ini menjadi ikon yang ramai dikunjungi wisatawan. Mesjid ini berada di Puncak Kelok Lima, Desa Parsalakan.

Meski mungil, mesjid itu tampak megah dan mampu ‘menyihir’ para wisatawan untuk berlomba mengunjunginya, dan menikmati keindahan alam sekitarnya. Pemandangan Kota Padangsidimpuan dan sebagian wilayah Tapsel bisa disaksikan dari serambi atas mesjid berornamen modern itu.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Siunjam Tapsel, Dua Orang Tewas-Puluhan Rumah Rusak

Bukan hanya menikmati pemandangan dan angin sepoi sekitarnya, para wisatawan juga bisa berfoto ria dan tentunya menunaikan ibadah wajib dan sunnah di mesjid tersebut. Menakjubkan, sehingga yang membangun mesjid itu, patut didoakan mendapat ganjaran pahala dari Allah SWT.

Bergeser sekitar 50 meter dari mesjid ke arah Kota Padangsidimpuan, para wisatawan dapat menikmati nira manis segar sadapan dari pohon aren. Nira ini tanpa bahan pengawet ataupun pewarna serta penambah rasa. Harganya juga murah meriah, Rp10.000 untuk setiap 600 mililiter (ml).

“Saya sudah 17 tahun berjualan nira manis disini. Hasilnya cukup untuk biaya kebutuhan keluarga,” ungkap Ali Sunar Hasibuan (55), pada Kamis (5/12/24).

Menurut Ali, ramainya wisatawan yang berkunjung ke Mesjid Jami’ Al-hidayah, juga sangat terasa memberikan dampak yang signifikan pada tingkat penjualan nira yang disediakannya.

“Intinya kualitas dan kebersihannya harus dijaga,” ujar bapak dari 4 anak itu seraya berpesan, jika ingin menikmati nira manis, datanglah ke Puncak Kelok Lima, Pintu Angin, Desa Parsalakan. (amran/hm27)

Related Articles

Latest Articles