Medan, MISTAR.ID
Suci Hati Laila (41), warga Simalingkar B telah berjualan es kelapa muda selama 19 tahun di Jalan Amir Hamzah, Kecamatan Medan Helvetia. Ibu dari dua orang anak ini pun berbagi cerita terkait modal dan omzet yang diraupnya.
Menurut Suci, kelapa muda yang ia jual ini bukan dari hasil kebun sendiri. Sehingga, ia harus menyediakan modal setidaknya Rp500.000 agar bisa berjualan.
“Kelapa muda saya ini, saya beli dari orang lain. Mereka bakal antar ke lokasi saya berjualan. Untuk modal beli kelapa mudanya itu sekitar Rp 500 ribu. Itu belum termasuk modal gula, es batu, dan lain-lain,” sebutnya ketika disambangi mistar.id, Kamis (7/11/24).
Dengan harga jual Rp12.000, Suci mengaku, kadang bisa meraup omzet hingga Rp 1 juta rupiah dalam sehari. Namun, jika omzet sedikit, ia harus pasrah tidak bisa berjualan keesokan harinya.
Baca juga: Puasa Pertama, Pedagang Es Tebu di Galang Ketiban Rejeki
“Kalau lagi sepi, saya tidak ada modal untuk berjualan. Biaya sehari-hari juga dari berjualan es kelapa muda,” keluhnya.
Meski sudah cukup berjualan lama di lokasi tersebut, Suci mengaku belum memiliki pelanggan tetap.
“Enggak juga. Karena juga udah banyak yang berjualan seperti saya, jadi saya tidak punya pelanggan tetap meskipun saya sudah lama di sini,” ungkapnya.
Sementara itu, Sakio (68), salah seorang pembeli mengatakan ia sering membeli es kelapa muda setelah pulang bekerja di wilayah tersebut.
“Saya sering beli es kelapa muda di manapun selepas bekerja. Es kelapa muda bisa tingkatkan rasa semangat dan menghilangkan rasa lelah ketika selesai bekerja,” katanya. (devi/hm20)