8.7 C
New York
Friday, October 25, 2024

Calon Pramugari Tewas di Tempat Belajar, Keluarga Temukan Luka

Medan, MISTAR.ID

Kasus tewasnya calon pramugari, Ade Nurul Fadillah (19) dilaporkan keluarga melalui kuasa hukumnya, Adv Thomy Faisal Sitorus Pane, ke Polda Sumut karena adanya luka.

Menurut Thomy, langkah hukum ini tempuh karena pada saat korban sampai di rumah duka di Kota Kisaran, Kabupaten Asahan, pada Rabu (2/10/24) ada luka memar ditemukan dibagian leher, rusak, punggung dan jari tengah korban.

Kekerasan yang menyebabkan kematian ini diduga terjadi lingkungan kursus penerbangan di Sumatera Flight Education Center, yaitu tempat korban sedang belajar.

“Laporan sudah kita layangkan pada 23 Oktober 2024, lalu. Jadi kita tinggal menunggu proses selanjutnya dari polisi,” ujar Thomy Faisal Sitorus Pane, Jumat (25/10/24) di Kota Medan.

Baca juga:Calon Pramugari Diduga Tewas Dianiaya, Keluarga Terpukul

Thomy menuturkan, bahwa pada hari Selasa 1 Oktober 2024 lalu sekitar pukul 23.00 WIB, pihak keluarga dari Ade Nurul Fadillah menerima informasi dari pihak Asrama Sumatera Flight Education Center, jika korban sedang berada di RS USU.

Tidak berselang lama kemudian, pihak yayasan memberitahukan jika korban telah meninggal dunia dan keluarga diminta untuk menjemput jenazah  Ade Nurul Fadillah.

“Jadi dari mulai dia sakit langsung meninggal menjadi tanda tanya kenapa secepat itu. Makanya kami pertanyakan sakit apa dia,” tutur Thomy.

Saat pihak keluarga menanyakan ke salah seorang dokter yang ada di RS USU, mereka mengatakan jika korban belum sempat ditangani di sana. Hal ini pun menimbulkan tanda tanya bagi keluarga di saat membawa jenazah korban ke rumah duka yang ada di Kota Kisaran.

Baca juga:CEO Garuda Indonesia: Pramugari Tidak Dilarang Kenakan Hijab

“Pada saat dimandikan ada ditemukan biru-biru seperti memar di leher atau lebam mayat. Di leher seperti bekas cekikan, di punggung juga ada, di rusuk juga ada. Inilah menjadi pertanyaan apakah ini meninggal normal atau tidak,” tegas Thomy.

Kejanggalan ini, kata Thomy, sudah ditanyakan kepada pihak Sumatera Flight Education Center, namun mereka hanya mengatakan jika korban meninggal dunia karena sakit tanpa menjelaskan jenis penyakitnya.

“Sementara yang kita ketahui korban saat masuk ke sekolah itu tidak ada riwayat penyakit berat. Karena saat itu sebelum masuk ada medical check up dan hasilnya normal,” lanjut Thomy.

Menurut dia, cukup aneh jika korban bisa meninggal dunia hanya dalam tempo 15 menit saja setelah diberitahu ke pihak keluarga.

Baca juga:Penumpang Pria Erotis Paksa Pesawat Virgin Australia Kembali ke Bandara

“Saya selaku kuasa hukum meminta diotopsi jenazah atau bongkar makam supaya bisa di otopsi dan mengetahui penyebab kematian korban,” tegasnya lagi.

Ditambah Thomy, kini dirinya sedang menunggu perkembangan dari Polda Sumut bagaimana nantinya.

Sementara itu, Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP Sonny W Siregar tidak membantah terkait adanya laporan tersebut.

“Saya cek dulu ya,” ujar AKBP Sonny W Siregar saat dihubungi Mistar.id Jumat sore.

Terpisah pihak kursus penerbangan Sumatera Flight Education Center saat dihubungi Mistar.id belum bersedia memberikan keterangan terkait kejadian itu. (matius/hm17

Related Articles

Latest Articles