10.6 C
New York
Saturday, October 19, 2024

Dokter Spesialis Imbau Masyarakat Soal Bahaya Infeksi Sepsis

Medan, MISTAR.ID

Spesialis Penyakit Dalam, dr Restuti Hidayani Saragih, Sp.PD, K-PTI, FINASIM, M.H.(Kes) menghimbau agar masyarakat lebih meningkatkan pengenalan, kesadaran dan pemahaman tentang sepsis dan bahayanya.

Internis Subspesialis Penyakit Tropis dan Infeksi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan ini mengatakan bahwa masyarakat perlu menerapkan beberapa hal agar menjaga diri dari infeksi sepsis.

“Terapkan pola hidup bersih dan sehat, termasuk menerapkan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer setelah batuk atau bersin, menggunakan toilet, menyentuh hewan,” tuturnya kepada mistar, Sabtu (19/10/24).

“Kemudian sebelum dan setelah makan, merawat orang sakit, dan merawat luka,” sambung Sekretaris Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia (Perdalin) Cabang Sumatera Utara itu, menghimbau agar masyarakat menerapkan etika batuk dan bersin.

Baca juga: Simak Enam Tanda dan Gejala Penderita Sepsis

“Saat batuk dan bersin bisa menutup hidung dan mulut dengan menggunakan sapu tangan atau tisu. Jika sedang tidak ada sapu tangan atau tisu, agar menutup mulut dan hidung dengan lengan baju bagian dalam,” tambahnya.

Lebih lanjut, masyarakat harus menerapkan pola makan dengan gizi seimbang, tidur yang cukup, mengelola stress dan mendapatkan imunisasi atau vaksinasi sesuai jadwal rekomendasi dokter (baik pada bayi/anak/dewasa) untuk menjaga imunitas tubuh.

Tidak lupa untuk rutin berolahraga 3 sampai 5 kali dalam seminggu dan masing-masing durasi olahraga minimal 30 menit.

Baca juga: Penderita Sepsis Alami Kematian Capai 50 Persen

Dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) itu juga menegaskan agar masyarakat jika mengalami dugaan infeksi sepsis segera ke dokter.

“Jika ada luka agar segera ke dokter di fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan. Jangan menunda ataupun mencari pengobatan alternatif yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan juga jangan mengobatinya sendiri,” tegasnya.

Di himbau juga bagi orang-orang yang memiliki penyakit kronis atau komorbiditas apapun, serta orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah agar rutin kontrol ke dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) dan mengikuti anjuran dokter.

Menurutnya, bagi masyarakat yang melakukan penundaan penanganan awal di setiap jamnya, dapat membawa peningkatan risiko kematian sampai dengan 7 persen.

“Maka sebab itu jangan menunda-nunda datang ke rumah sakit jika kita atau orang di sekitar kita mengalami dugaan tanda dan gejala sepsis. Agar sesegera mungkin mendapatkan pertolongan lantaran proses perburukan sepsis juga sangat cepat per jamnya,” ucapnya.

“Bila semakin terlambat untuk mendapatkan penanganan yang tepat, maka kemungkinan tidak tertolong atau meninggal akan bertambah besar,” pungkasnya. (berry/hm27)

Related Articles

Latest Articles