10 C
New York
Friday, October 18, 2024

Hingga September 2024, Dinkes Siantar Catat Belasan Kasus Malaria

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pematangsiantar mencatat 19 kasus malaria ditemukan disepanjang 2024. Jumlah itu terdata di bulan Januari sampai dengan September.

Epidemiologi Kesehatan Dinkes, Domen Silalahi menegaskan penyebaran malaria di Kota Sapangambei Manoktok Hitei tidak menjadi suatu permasalahan besar dan dapat ditangani dengan baik. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

“Dari jumlah kasus, hanya 9 orang (yang asli) penduduk Kota Pematangsiantar. Mereka tertular lantaran berkunjung ke daerah endemis,” ucapnya, Jumat (18/10/2024).

Baca juga:DPRD Sumut Minta KLB DBD dan Malaria Nias Selatan Ditangani Serius!

Domen bilang, Dinkes terus berupaya dalam menekan kasus malaria. Di antaranya dengan melakukan pemeriksaan, mendeteksi adanya potensi (skrining), diagnosis, dan pengobatan.

“terpenting ketersediaan obat selalu ada ketika terdiagnosa malaria. Semua yang ditangani sampai saat ini (merupakan) kasus impor,” sebutnya.

“Beberapa dari antara masyarakat yang bepergian (berpindah) dalam melaksanakan tugas masing-masing,” sambungnya.

Baca juga:Cegah Malaria, Puskesmas Tanah Jawa Imbau Masyarakat Terapkan Perilaku Hidup Sehat

Domen memastikan, jumlah kasus terinfeksi malaria yang ditemukan tidak berawal dari Kota Pematangsiantar. “Kita belum menemukan nyamuk Anopheles yang menjadi vektor malaria. Semoga bisa kita pertahankan,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, penyakit malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit. Gigitan nyamuk membuat parasit masuk, mengendap di organ hati, dan menginfeksi sel darah merah.

Dinkes Kota Pematangsiantar sendiri menargetkan bebas sepenuhnya dari malaria pada tahun 2030. Target itu sejalan dengan program Eliminasi Malaria 2030 yang ditetapkan Pemerintah Indonesia. (jonatan/hm17)

Related Articles

Latest Articles