8.7 C
New York
Wednesday, October 16, 2024

Setahun Irigasi Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, BPBD Simalungun: Belum Ada Laporan

Simalungun, MISTAR.ID

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi terkait panjang infrastruktur irigasi yang rusak akibat longsor.

Sekretaris BPBD Simalungun, Manaor Silalahi, mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu data lebih lanjut dan akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR).

“Kami belum bisa memberikan data detail karena belum ada laporan masuk. Kami akan segera mengkoordinasikannya dengan Dinas PUTR. Perlu diketahui, pemeliharaan dan penanganan irigasi di Simalungun ditangani oleh tiga instansi, yakni Dinas PUTR Kabupaten, Dinas PUTR Provinsi yang berkantor di Jalan Asahan, dan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWS) yang berkantor di depan Asrama Haji Medan,” jelasnya, Selasa (15/10/2024) malam.

Baca juga:Saluran Irigasi Rusak, 100 Hektar Sawah di Simalungun Terancam

Pun begitu, langkah awal yang dilakukan BPBD, kata Manaor, adalah meninjau lokasi bencana dan melakukan pengkajian. Selanjutnya, BPBD akan berkoordinasi dengan dinas teknis yang memiliki otoritas penanganan atas infrastruktur yang rusak.

Namun, BPBD hanya bertanggung jawab pada penanganan darurat, sedangkan perbaikan permanen menjadi kewenangan dinas teknis terkait. “BPBD hanya bisa melakukan penanganan darurat. Untuk penanganan permanen, itu menjadi tanggung jawab dinas teknis,” sebutnya Manaor.

“Betul (kalau longsor) itu Darurat, tapi kita akan lakukan peninjauan dan pengkajian selanjutnya karena keterbatasan anggaran agar PUTR melalui bidang Pengairan untuk menanganinya,” katanya lagi.

Baca juga:Rapat Forkopimcam, Pangulu Keluhkan Infrastruktur dan Irigasi Rusak

Ia juga mengungkapkan bahwa salah satu kendala utama dalam penanganan bencana di Simalungun adalah keterbatasan anggaran dan personel. Hal ini mempengaruhi efektivitas penanganan dan pemulihan infrastruktur yang terdampak bencana.

“Kendala yang kami hadapi saat ini adalah keterbatasan anggaran dan personel, yang tentunya berdampak pada kecepatan dan efektivitas penanganan,” tambahnya.

Meski demikian, BPBD Simalungun menambahkan akan terus berupaya berkoordinasi dengan instansi terkait guna memastikan penanganan bencana berjalan dengan baik, meski dihadapkan pada berbagai keterbatasan.

Sementara itu, di Nagori Sigodang Barat (Sigobar), kerusakan irigasi akibat longsor setahun lalu belum juga mendapat perhatian. Pangulu Sigobar, Sabram Purba, mengaku sangat prihatin atas kendala yang dihadapi warganya.

Baca juga:Soal Saluran Irigasi Rusak di Sigodang Barat, BPBD Simalungun akan Koordinasi ke Dinas PUTR

“Peternak ikan dan petani sawah sekarang sudah beralih mereka ke Jagung. Gak ada pilihan lain,” ujarnya kepada mistar.id, Rabu (16/10/24).

Sabram bilang, perbaikan saluran irigasi sangat diharapkan masyarakat di nagori disebut. Pasalnya, penduduk di daerahnya mayoritas petani. Dia berharap agar pemerintah melalui dinas terkait segera mengambil tindakan untuk keberlangsungan aktivitas pertanian di wilayahnya.

Sebagai informasi, kerusakan saluran irigasi di Nagori Sigobar tepatnya di Dusun Bahbulawan, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun terjadi pada Oktober 2023.

Amatan mistar.id, Rabu (22/11/23) lalu, kerusakan saluran irigasi berkisar 25 meter yang diakibatkan bencana longsor. Sebelum sampai lokasi, terlihat lahan persawahan milik warga mulai mengering, bahkan ikan yang berada di kolam milik masyarakat mulai lemas dan bermunculan ke permukaan.(indra/hm17)

Related Articles

Latest Articles