Paris, MISTAR.ID
Harga mentega telah meroket dalam beberapa bulan terakhir, dan berada pada rekor tertinggi diperdagangkan di seluruh Eropa.
Hal itu menjadi berita buruk bagi para pembuat roti dan kue kering saat mereka mempersiapkan perayaan Natal dan sudah menghadapi tingginya biaya coklat dan gula.
Para analis mengatakan, permintaan mentega yang kuat, stok yang ketat, dan preferensi pengolah susu untuk menggunakan lebih banyak susu untuk produk yang paling menguntungkan seperti keju telah mendorong lonjakan harga.
Mentega Eropa diperdagangkan di pasar dunia dengan rekor harga $8.706 per metrik ton hingga 29 September. Menurut data resmi Komisi Eropa yang terbaru, harga perdagangan mentega itu, naik 83 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Baca juga: 2 Keluarga di India Bersaing Hak Cipta Kuliner Ayam Mentega
Harga juga lebih tinggi dari tahun ke tahun di Australia dan Selandia Baru, tetapi turun dari harga tertinggi di musim panas. Demikian dilansir reuters, yang kemudian dikutip mistar.id, pada Senin (14/10/24).
Sementara perusahaan makanan besar telah menutupi sebagian besar persediaan mentega mereka sebelum mulai memproduksi kue dan es krim Natal, dampaknya bagi produsen kecil akan signifikan karena kenaikan harga tidak dapat dihindari. Hal ini disampaikan Paul Boivin, direktur federasi roti dan kue kering Prancis FEB.
Produksi susu menurun tahun lalu di sebagian besar wilayah dunia, termasuk Eropa, Amerika Serikat, dan Selandia Baru sebagai negara pengekspor susu dan mentega terbesar di dunia, karena harga yang rendah dan biaya pakan yang tinggi membuat banyak peternak sapi perah patah semangat.
Produksi susu global sedikit pulih pada tahun 2024 tetapi tetap ketat dibandingkan dengan permintaan yang meningkat, yang mendorong produsen untuk lebih memilih mengalokasikan susu ke produk yang paling kompetitif seperti keju daripada mentega. Demikian disampaikan analis susu Rabobank, Michael Harvey. (rtc/hm27)
