Medan, MISTAR.ID
Kasus kekerasan terhadap anak meningkat beberapa bulan belakangan di Kota Medan. Setelah ada ibu yang tega menganiaya 2 anak kandungnya, seorang perawat juga tega menganiaya anak yang dititipkan kepadanya.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Kota Medan, Doli Indra Rangkuti pun mendorong Pemko Medan melalui OPD terkait untuk rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan pemahaman agama.
“Jika ilmu agama ataupun imannya kuat, tentu aksi kekerasan itu bisa dicegah. Makanya saya bilang, Pemko Medan harus aktif memberikan sosialisasi, apakah itu di lingkungan rumah ataupun saat di sekolah,” ucap Doli saat diwawancarai Mistar, Jumat (11/10/24).
Baca juga:FSGI Catat 36 Kasus Kekerasan Anak di Sekolah Hingga September 2024
Untuk di lingkungan rumah, Doli menyarankan agar kepala lingkungan (Kepling) bisa aktif memantau kondisi warganya.
“Pencegahan ini harus dimulai dari lapisan terbawah, yakni kepling. Kepling pasti tau kondisi warganya. Jika ada mendapat informasi, segera cek dan kordinasikan dengan perangkat kelurahan atau kecamatan. Dengan begitu, penanganannya bisa dengan cepat,” katanya.
Kepada para pelaku kekerasan terhadap anak, Doli pun berharap pihak kepolisian bisa memberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
Baca juga:87 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Siantar Selama 2023
“Kalau masih satu kali dan tindakannya tidak terlalu parah, kita harap diberikan bimbingan saja. Namun kalau sudah berulang-ulang, harus ada efek jera dengan dijerat pidana,” ujarnya.
Kedepannya, sambung Doli, dirinya mengingatkan Pemko Medan agar lebih teliti lagi dalam memberikan izin usaha terhadap tempat penitipan anak.
“Sebelum dikeluarkan izinnya, cek dulu usahanya. Pastikan semua perawat yang ada memang benar-benar ramah. Dengan begitu, masyarakat yang menggunakan jasa penitipan tersebut bisa dengan tenang menitipkan anaknya,” pungkasnya. (rahmad/hm17)
