Jakarta, MISTAR.ID
Tensi politik di Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) semakin meningkat. Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menyebut perseteruan antara calon Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution sebagai ‘perang terbuka’.
Menurutnya, pertikaian ini mencerminkan ketegangan antara kedua kandidat yang saling mengkritik. Kritik Bobby terhadap infrastruktur jalan rusak di era Edy, termasuk proyek jalan senilai Rp 2,7 triliun, memicu balasan dari Edy.
Ia menyatakan bahwa kerusakan jalan bukanlah tanggung jawabnya, melainkan hasil dari proyek yang tidak tuntas oleh pemerintah pusat, yang ia sebut sebagai kerjaan “Mulyono”.
Baca Juga : Ikut Pilgubsu 2024, Guru Besar UHN: Peluang Menang Edy Rahmayadi Masih Besar
Adi mengamati bahwa istilah “Mulyono” belakangan digunakan untuk mengejek Presiden Jokowi, dan Bobby memanfaatkan situasi ini untuk menyerang Edy.
Ia berargumen bahwa Bobby, sebagai menantu Jokowi, merupakan calon yang siap bersaing dengan Edy. Kedua kandidat diperkirakan akan terus saling membuka keburukan hingga hari pemilihan.
Adi menekankan pentingnya bukti dan fakta dalam kampanye masing-masing pihak untuk mempengaruhi pemilih. Sementara itu, sentuhan personal, seperti dialog dan bantuan konkret, juga menjadi faktor kunci dalam menarik simpati pemilih. (mtr/hm24)
