22 C
New York
Saturday, September 14, 2024

Zimbabwe Rencanakan Pemusnahan 200 Gajah di Tengah Krisis Pangan

Harera, MISTAR.ID

Zimbabwe menghadapi keputusan kontroversial untuk memusnahkan 200 ekor gajah sebagai respons terhadap kekeringan ekstrem yang menyebabkan kekurangan pangan. Langkah ini juga dimaksudkan untuk mengatasi populasi gajah yang melebihi kapasitas habitat alami mereka.

Otoritas satwa liar Zimbabwe, termasuk Otoritas Taman dan Satwa Liar Zimbabwe (ZimParks) dalam pernyatannya dilansir, Sabtu (14/9/24), mengungkapkan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya mengelola populasi hewan yang membengkak di tengah krisis lingkungan.

Menteri Lingkungan Zimbabwe, Nqobizitha Mangaliso Ndlovu, menyebutkan bahwa populasi gajah saat ini terlalu besar untuk kapasitas lingkungan dan menginstruksikan pemusnahan sebagai solusi.

Direktur Jenderal ZimParks, Fulton Mangwanya, menyatakan bahwa pemusnahan akan dilakukan di daerah-daerah dimana gajah sering bentrok dengan manusia, termasuk Hwange, cagar alam terbesar di Zimbabwe. Tindakan serupa sebelumnya terakhir kali dilakukan pada tahun 1988.

Zimbabwe yang memiliki sekitar 100 ribu ekor gajah dan merupakan rumah bagi populasi gajah terbesar kedua di dunia setelah Botswana, mengalami populasi gajah yang jauh melebihi kapasitas habitatnya. Konservasi Hwange bahkan menyimpan 65 ribu gajah, lebih dari empat kali lipat kapasitas idealnya.

Baca Juga : Zimbabwe Luncurkan Mata Uang Baru Berstandar Emas

Negara tetangga Namibia juga telah melakukan pemusnahan serupa, dengan membunuh 160 gajah sebagai bagian dari pemusnahan lebih dari 700 gajah untuk mengatasi kekeringan terburuk dalam beberapa dekade.

Namun, langkah ini mendapat kritik dari berbagai pihak. Farai Maguwu dari Centre for Natural Resource Governance mengkritik keputusan ini sebagai tidak etis dan berisiko merusak industri pariwisata, yang seharusnya lebih memfokuskan pada metode yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Di sisi lain, Chris Brown, CEO Kamar Lingkungan Namibia, berpendapat bahwa populasi gajah yang berlebihan dapat merusak ekosistem dan habitat, mempengaruhi spesies lain yang kurang ikonik.

Keputusan Zimbabwe untuk memusnahkan 200 gajah mencerminkan tantangan besar yang dihadapi negara tersebut dalam mengelola krisis lingkungan dan populasi satwa liar yang melebihi kapasitas ekosistem.

Sementara beberapa pihak melihat ini sebagai langkah pragmatis untuk mengatasi dampak kekeringan, yang lain menganggapnya sebagai keputusan yang tidak etis dan berisiko terhadap upaya konservasi dan pariwisata. (mtr/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles