17.1 C
New York
Friday, September 13, 2024

Jokowi Minta Jangan Ada Gejolak Hingga Pemerintahan Baru Terbentuk

Kaltim, MISTAR.ID

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menteri dan kepala lembaga untuk menjaga stabilitas negara menjelang transisi pemerintahan, agar tidak terjadi “riak-riak” atau gejolak.

Hal ini disampaikan saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna kedua di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Jumat (13/9/24).

Presiden Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi, termasuk daya beli masyarakat, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi, hingga pemerintahan baru terbentuk. Selain itu, Presiden mengingatkan agar tidak ada kebijakan ekstrem yang merugikan masyarakat luas atau menimbulkan gejolak.

Baca juga: Presiden Jokowi Pimpin Sidang Kabinet Paripurna di IKN

“Jangan membuat kebijakan-kebijakan yang ekstrem, terutama yang berkaitan dalam hajat orang banyak, yang berpotensi merugikan masyarakat luas, yang berpotensi menimbulkan gejolak,” kata Presiden Jokowi seperti dilansir Antara.

Sidang tersebut menjadi bagian dari agenda Presiden berkantor di IKN, dihadiri oleh sejumlah menteri seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim lainnya.

Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo meminta maaf kepada seluruh anggota Kabinet Indonesia Maju dalam Sidang Kabinet Paripurna terakhir yang digelar di Istana Garuda. Ia menyampaikan permintaan maaf atas segala kekurangan selama 10 tahun kepemimpinannya.

“Jika ada hal-hal yang kurang berkenan dalam berinteraksi atau kurang maksimal, saya mohon maaf sebesar-besarnya,” ujar Jokowi, menutup pidatonya di hadapan para menteri.

Sidang ini juga menjadi persiapan menuju pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 19 Oktober 2024. (ant/hm25)

Related Articles

Latest Articles