Pematangsiantar, MISTAR.ID
Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dishanpangtan) memastikan penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani berjalan lancar. Awal September 2024, alokasi pupuk sudah terpenuhi menjadi 100 persen.
“Sekarang tinggal kesiapan petani untuk menebus jatah pupuknya,” kata Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli Muda Dishanpangtan, David Purba saat dikonfirmasi, Rabu (11/9/2024).
Pupuk bersubsidi, kata dia, dapat ditebus di 10 kios penyalur resmi yang tersedia di Kota Pematangsiantar, dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp2.250 per kilogram. Kedua pupuk yang dimaksud, Urea dan NPK Ponska.
“Setelah pemenuhan alokasi sesuai rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK), Urea sebanyak 1.090 kilogram dan NPK Ponska sebanyak 1.388 kilogram,” paparnya.
Baca juga: Akses Pupuk Bersubsidi Sulit, Dishanpangtan Ultimatum Kios Pupuk di Siantar
David merinci, sampai saat ini petani sudah melaksanakan pertanaman di sejumlah lahan pertanian Kota Pematangsiantar. Terdapat kurang lebih 181 hektare telah panen, bagi petani yang menanam komoditas utama seperti padi, jagung maupun ubi kayu di Kecamatan Siantar Marimbun.
“Kecamatan Siantar Martoba pertanaman diprediksi panen di akhir September 2024. Realisasi pertanaman di Kota Pematangsiantar, yakni padi 1.515 hektare, jagung 960 hektare dan ubi kayu 176 hektare,” urainya.
Dishanpangtan, kata dia, telah memberi isyarat sebelumnya kepada oknum-oknum kios penyalur resmi pupuk bersubsidi yang mencoba ‘bermain’. David meminta petani segera melaporkan dengan sejumlah bukti bilamana terjadi hal-hal yang memberatkan petani itu sendiri.
Baca juga: Resmikan Kios Pangan Pertama di Sumut, Susanti Dewayani: Pemacu Terkendalinya Inflasi
“Karena tim Dishanpangtan Kota Pematangsiantar ada yang selalu memantau dan mengawasi jalannya penyaluran pupuk bersubsidi itu,” pungkasnya.
Kabid Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Dishanpangtan, Hotman Sibuea sebelumnya mengklaim produksi gabah di Kota Pematangsiantar mencapai 15.551 ton per tahun 2023. Jumlah gabah itu dapat menghasilkan sekitar 7.881 ton beras. (jonatan/hm25)
