17.9 C
New York
Tuesday, August 20, 2024

DPRD Sumut Minta KLB DBD dan Malaria Nias Selatan Ditangani Serius!

Medan, MISTAR.ID

Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD) dan malaria di Nias Selatan (Nisel) menjadi perhatian khusus lantaran jumlah warga yang terinfeksi semakin meningkatnya.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Hendro Susanto, mengatakan bahwa kasus ini harus mendapat upaya penanganan signifikan.

“Tentunya peran aktif dari kepala daerah yang ada di Nias, dan kita sudah sampaikan waktu pekan lalu kepada Pj Gubernur, Pak Fatoni, untuk bisa dikoordinasikan dalam rapat terbatas untuk menangani KLB terhadap malaria dan DBD yang menimbulkan korban di masyarakat, khususnya Nias Selatan,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (20/8/24).

Baca juga: Proses Coklit di Langkat-Pakpak Bharat Rampung, Kendala Terberat di Nisel

“Jadi KLB ini harus ditangani sangat serius. Kita meminta kepada Pak Pj dan kepala daerah, khususnya di Nias Selatan dan sekitarnya, untuk melakukan penanganan serius,” tegasnya.

Menurut Hendro, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut sudah melakukan diskusi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Pekan lalu sudah turun tim gabungan, yaitu tim pusat dan provinsi, ke sana,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Hendro meminta agar Dinkes Sumut juga bisa proaktif baik di kabupaten-kota yang ada di Nias.

“Harus saling menjaga dan mengawasi warganya. Jangan sampai masyarakatnya terkena DBD dan malaria hingga terjadi kematian seperti itu,” katanya.

Wakil Dapil Sumut XII itu juga mengatakan bahwa ia memantau KLB di Nisel secara intensif.

Baca juga: PSU Digelar 29 Juni 2024, KPU Sumut Segera Distribusikan Logistik ke Nisel dan Samosir

“Saya sebagai anggota DPRD Sumut punya tanggung jawab. Bagaimanapun mereka warga Sumut yang harus kita lindungi dan kita jaga,” tuturnya.

Pria kelahiran Binjai itu juga mengaku bahwa pada bulan Juni saat berkunjung ke Gunung Sitoli belum ada penanganan serius yang khusus dan cepat.

“Jadi penanganan serius itu harus dilakukan sejak satu atau dua orang yang terkena malaria. Kemudian harus segera dikaji, dianalisis, dan dilaporkan ke Dinkes Provinsi, dan nanti dikoordinasikan dengan Kemenkes,” ungkapnya.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga mengajak masyarakat untuk mengikuti arahan dari kepala daerah seperti Dinkes, tenaga medis, dan lainnya mengenai DBD dan malaria.

“Kita berjuang bersama-sama untuk menurunkan kasus malaria dan DBD di Nias, khususnya Nisel,” pungkasnya. (berry/hm17)

Related Articles

Latest Articles