New Delhi, MISTAR.ID
Kasus pemerkosaan yang yang dialami seorang dokter magang di India dan tewas di tangan pelaku pada 9 Agustus 2024 ramai di media sosial. Bahkan, peristiwa yang terjadi di RG Kar Medical College and Hospital itu kini menjadi perhatian dunia.
Insiden itu terjadi di Kolkata, Benggala Barat, terhadap seorang dokter magang perempuan berusia 31 tahun.
Sejumlah media lokal India melaporkan peristiwa terjadi ketika sang dokter tengah beristirahat di aula seminar RG Kar Medical College and Hospital usai bekerja 36 jam non-stop.
Dia kemudian ditemukan tak bernyawa keesokan paginya dengan kondisi tubuh berlumuran darah. Polisi dalam penyelidikan yang dilakukan menyimpulkan sang dokter mengalami kekerasan seksual sebelum akhirnya dibunuh. Sebanyak 150 mm sperma ditemukan di tubuh sang dokter.
Hingga kini polisi masih menyelidiki apakah pelaku pemerkosaan satu orang atau sejumlah orang. Kondisi tubuh korban sangat mengenaskan ketika ditemukan oleh rekan kerjanya. Beberapa bagian tubuhnya berlumuran darah seperti di area mata, mulut, dan alat vital. Sejumlah luka juga ditemukan di kaki kiri, leher, tangan kanan, serta jari manis.
Baca Juga :Â Travel Blogger Asal Spanyol Korban Pemerkosaan Gang Rape di India
Investigasi awal pun menunjukkan bahwa terduga pelaku pemerkosaan dan pembunuhan ialah Sanjay Roy, pria 33 tahun yang bergabung dengan kepolisian sebagai relawan sipil pada 2019. Polisi mengatakan Sanjay Roy telah menikah setidaknya empat kali dan dikenal sebagai tukang selingkuh.
Ia dekat dengan sejumlah perwira polisi senior selama bertahun-tahun. Kedekatannya dengan para perwira senior itu diduga membuat sang petinju terlatih dipindahkan ke Dewan Kesejahteraan Polisi Kolkata dan ditempatkan di pos polisi di RG Kar Medical College and Hospital.
Biro Investigasi Pusat (Central Bureau of Investigation/CBI) India telah menangkap Sanjay Roy, di tengah demo dan mogok kerja besar-besaran oleh asosiasi dokter se-India.
Total 20 orang telah diperiksa terkait dengan kasus ini. Beberapa yang diperiksa termasuk para dokter dan polisi yang bertugas di RG Kar Medical College and Hospital. (cnn/hm24)
