22.1 C
New York
Sunday, August 18, 2024

Ini Penyebab Harga Andaliman Fluktuatif Tembus Rp500 Ribu per Kg

Toba, MISTAR.

Tanaman andaliman yang disebut dalam bahasa latin ‘zanthoxylum acanthodium’ termasuk jenis tumbuhan suku jeruk- jerukan rutaceae salah satu tumbuhan endemik yang dapat tumbuh subur di sekitaran kawasan Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Meskipun dapat tumbuh subur di beberapa kabupaten kawasan Danau Toba seperti, Samosir, Simalungun, Dairi, Humbang Hasundutan (Humbahas), dan Tapanuli Utara (Taput), namun hasilnya tidak semaksimal pertumbuhannya seperti di Toba.

Tidak maksimalnya produksi panen andaliman dari setiap daerah di Danau Toba, selain memiliki kualitas yang berbeda-beda mengakibatkan stoknya menjadi terbatas Ini menyebabkan saat-saat tertentu dihargai sangat tinggi, bisa mencapai Rp 500.000 per kilogramnya.

Baca juga:Harga Andaliman Tembus Rp 200 Per Kg, IRT dan Pengelola Kuliner di Toba Merintih

Sementara permintaan pasar sangat tinggi, dikarenakan buah berbentuk bulat butiran kecil berwarna hijau, mirip lada atau merica tidak pernah lepas untuk dijadikan bumbu masakan bagi masyarakat suku Batak sebagai penyedap masakan seperti arsik, naniura, saksang, natinombur, dan lain sebagainya.

Diyakini buah ini digemari oleh suku Batak, sebab memiliki citarasa yang unik atau khas. Selain pedas yang menimbulkan rasa bergetar (mangintir) di lidah setelah dicicipi juga berdampak dapat menghangatkan badan dari kondisi alam di kawasan Danau Toba, yang notabene bersuhu sejuk bisa saja disebut meningkatkan daya tahan tubuh.

Hal ini sangat memungkinkan andaliman bermanfaat bagi kesehatan karena diyakini memiliki kandungan nutrisi di dalamnya seperti, vitamin C, zat besi, vitamin B1, karoten, protein, serat, kalsium, fosfor, dan juga memuat senyawa-senyawa flavonoid, terpen, pyrroloquinoline, quaternary isoquinoline, dan alkaloid porphyrine yang bermanfaat bagi kesehatan.

Janner Manurung, warga Porsea, Kabupaten Toba saat ditemui di kediamannya, pada Minggu (18/8/24) saat sedang mengolah bahan makanan berbahan andaliman ‘naniura’ mengatakan, tidak lengkap rasanya mengolah naniura apabila tidak menggunakan bumbu andaliman terlebih sesuai takaran.

Baca juga:Harga Andaliman di Siantar Hari Ini Tembus Rp300.000 per Kilogram

“Hambar rasanya jika andaliman tidak disertakan dan dapat mengurangi rasa nikmat dalam olahan makanan naniura, serta ciri khas masakan Batak. Selain itu, efek dari bumbu ini menjadikan makanan yang diolah lebih tahan lama ketimbang tidak dibubuhi,” terang Janner.

Dirinya juga mengisahkan, salah seorang kerabatnya meminta agar mengirimkan olahan masakan ‘naniura’, di mana makanan tersebut tidak dimasak menggunakan api, tetapi hanya dilumuri berbagai macam bumbu spesial ciri khas suku Batak, setelahnya dapat langsung dimakan.

Kerabatnya meminta jenis makan ‘naniura’ dari ikan tawar, dikirim dalam 2 porsi berbeda. Di mana satu porsi tidak menggunakan andaliman dan porsi lainnya menggunakan andaliman. Menurut Janner, kerabatnya ingin melakukan perbandingan cita rasa yang sebenarnya untuk olahan makanan tersebut.

“Mungkin saja niat dari kerabat saya ingin mengetahui senikmat apa olahan makanan yang dikenal sebagai jenis olahan makanan spesial para raja-raja Batak terdahulu. Singkat cerita setelah mereka menikmati kedua porsi ‘naniura’ berbeda yang dikirim, kerabat saya mengungkapkan kekaguman rasa 1 porsi yang dibumbui andaliman lebih sempurna rasanya, dan bau amis dari ikan yang diolah menjadi hilang,” tuturnya mengisahkan.

Baca juga:Meski Harga Melambung Tinggi, Pembeli Andaliman di Toba Selalu Stabil

Lanjut Janner, kenikmatan olahan makanan berbahan andaliman bisa saja berbeda, tergantung asal andaliman yang dibeli berasal dari daerah mana. Karena faktor dari daerah tumbuhnya andaliman sangat berpengaruh terhadap aroma, dan rasanya.

“Saya lebih memilih andaliman yang berasal dari Kecamatan Habinsaran, Borbor dan Nassau, Kabupaten Toba karena aroma yang tajam dan rasa lebih pedas, serta mangintir lah, sesuai dan pas di lidah penikmat olahan makanan khas Batak, dibanding andaliman dari Dolok Sanggul, Kabupaten Humbahas,” tandasnya.

Harapan ke depannya, bagaimana upaya dari pemerintah dalam mengatasi pertumbuhan andaliman agar merata di kawasan Danau Toba, dan mengupayakan cita rasa andaliman tidak terlalu mencolok, sehingga kebutuhan andaliman tidak terkendala yang juga berdampak nantinya harga tidak terlalu tinggi.

Related Articles

Latest Articles