Medan, MISTAR.ID
Perkembangan sensori motorik yang dimiliki setiap anak pasti berbeda-beda. Selain gizi yang baik, orang tua atau keluarga dan lingkungan sangat berperan penting dalam perkembangan sensori motorik anak.
Giovanny, ibu dari dua orang anak, mengakui hal itu. Putra pertamanya tidak senang menyentuh sesuatu dengan tekstur yang lengket.
Berbanding terbalik dengan putri keduanya, yang justru takut melihat orang-orang baru. Hal ini menjadi salah satu tantangan bagi Giovanny dalam melatih anak-anaknya agar lebih berani.
Sebelumnya, ibu bekerja ini mengaku pernah mencoba untuk membuat permainan ataupun pembelajaran sensori motorik sendiri di rumah.
Baca juga: Cegah Kekerasan di Sekolah, SMAN 2 Medan Bentuk Tim PPKSP
“Terus lama-lama aku ngerasa capek kan? Belum lagi harus buat, beresinnya lama, capek, gitu,” ungkapnya kepada Mistar.id belum lama ini.
Ia mengaku, kegiatan sensori motorik bagi anak adalah hal yang penting untuk tumbuh kembang anak.
“Kita sebagai orang tua, jangan menganggap bahwa anak umur segini (di bawah lima tahun), biarin main-main aja dulu gitu, menurutku itu salah. Justru usia mereka under five years ini adalah usia di mana mereka, kalau bisa banyak belajarlah,” tuturnya.
Dalam hal ini, ia bukanlah menyebutkan belajar seperti di sekolah pada umumnya. Namun belajar pada tahap yang sesuai dengan umur anak, di antaranya adalah sensori motorik.
Baca juga: 5 Manfaat Pijat Bayi
“Karena udah capek buat sendiri, jadi aku lihat-lihat di media sosial. Ada kelas untuk sensomotorik anak. Dan aku memang mencari yang sekali seminggu aja masuknya,” ujarnya.
