Pematangsiantar, MISTAR.ID
Wali Kota Susanti Dewayani meresmikan Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Pematangsiantar yang berada di lantai 3 Ramayana Departement Store, Jalan Sutomo, Kamis (15/8/24). MPP merupakan wujud birokrasi transparan, akuntabel, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Ia menyebut, MPP merupakan terobosan dan inovasi Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP). Selain aksesnya mudah dijangkau, masyarakat juga akan mendapatkan pelayanan yang aman, nyaman, cepat, dan tepat sasaran.
“Ini hasil kolaborasi dan sinergitas kita semua. Berkat harmonisasi sehingga MPP terwujud. MPP Kota Pematangsiantar merupakan yang kelima di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), dan semoga menjadi yang terbaik,” katanya.
MPP, kata Susanti, bukan sekadar ada. Sebab yang penting adalah keberlanjutan/kontinuitas dan komitmen untuk terus berlanjut dan meningkatkan pelayanan. “Semoga dengan adanya MPP, pelayanan yang prima dapat terwujud,” katanya.
Baca Juga :Â MPP Siantar Segera Diresmikan, Memberi Kemudahan pada Masyarakat
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Sumut Faisal Arif Nasution mengatakan, MPP merupakan langkah nyata dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Pemprov Sumut menyambut baik inisiatif Pemko Pematangsiantar mendirikan MPP.
“Dengan adanya MPP, masyarakat mudah mendapatkan akses layanan dalam satu atap, baik pemerintah maupun swasta. Sehingga hemat waktu, hemat biaya, dan meningkatkan efisiensi birokrasi,” paparnya.
Dikatakan, MPP bukan hanya tempat mengurus administrasi, namun menjadi simbol perubahan paradigma pelayanan publik kepada masyarakat. MPP Kota Pematangsiantar diharapkan menjadi pioner e-government di Sumut.
“Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan semakin tinggi. Pemerintah harus berinovasi sesuai kebutuhan zaman,” ucapnya.
“Dari 33 kabupaten/kota di Sumut, Pematangsiantar MPP kelima, setelah Tebing Tinggi, Humbang Hasundutan, Asahan, dan Medan. Saya akui, kondisi MPP Kota Pematangsiantar setara dengan yang ada di Kota Medan. Jadi bukan hanya diukur dari kecanggihan, namun bagaimana sikap (untuk) melayani,” terangnya.
