23.9 C
New York
Monday, August 5, 2024

Peneliti Tak Bisa Pastikan Penyebab Mumi Menjerit di Mesir

Jakarta, MISTAR.ID

Profesor radiologi Universitas Kairo Sahar Saleem dan timnya tak bisa menyimpulkan penyebab rasa sakit di balik mumi perempuan menjerit atau “screaming mummy” yang ditemukan pada ekspedisi tahun 1935 di Deir el-Bahari dekat Luxor.

Saleem mengatakan, pose berteriak dari sang mumi memang tidak biasa. Dalam proses pembalseman mumi, biasanya petugas mengikat mulut jenazah agar mulutnya tak menganga.

“Jadi di Mesir kuno, para pembalsem merawat jenazah agar tampak cantik di akhirat. Itulah sebabnya mereka sangat ingin menutup mulut jenazah dengan mengikat rahang ke kepala untuk mencegah rahang jatuh setelah kematian,” kata Saleem dalam sebuah pernyataannya dilansir, Senin (5/8/24).

Salem juga membantah penyebab mumi perempuan menjerit disebabkan petugas yang melakukan pembalseman ceroboh dan tidak mengikat rahang jenazah, sehingga menjadikan mumi seperti pose berteriak.

Baca Juga : Puluhan Mumi Mesir Ditemukan Arkeolog, 2 di Antaranya Berlidah Emas

Menurut Salem, mumi itu diurus dengan baik. Hal itu terlihat dari perhiasan mahal dan wig serat pohon kurma berkualitas baik yang menyelimutinya.

“Ini membuka jalan bagi penjelasan lain tentang mulut yang terbuka lebar bahwa wanita itu meninggal, sambil menjerit karena kesakitan dan bahwa otot-otot wajah berkontraksi untuk mempertahankan penampilan ini pada saat kematian karena kejang kadaver,” ucapnya.

Tim peneliti telah mengecek dugaan itu melalui CT scan. Mereka melakukan pembedahan virtual yang menyimpulkan sang perempuan dijadikan mumi dalam keadaan kesakitan. Meski begitu, Saleem dan tim tak bisa menyimpulkan apa penyebab rasa sakit tersebut. “Saya tak percaya hal ini mungkin terjadi,” ujarnya. (cnn/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles