Medan, MISTAR.ID
Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, cara kita berbelanja telah mengalami banyak perubahan. Ada yang memilih membeli secara online, ada yang secara offline. Kebanyakan, 8 dari 10 orang lebih memilih belanja secara online. Mereka beranggapan bahwa belanja online praktis dan tidak ribet.
Namun, tak semua beranggapan demikian. Beberapa lebih memilih belanja secara offline, karena dirasa lebih nyaman dan aman saat berbelanja. Bagi banyak generasi muda, belanja online kini menjadi pilihan yang populer.
Rizki (21), seorang mahasiswi mengungkapkan bahwa belanja online memberikan kemudahan dan fleksibilitas. “Saya bisa berbelanja kapan saja dan dari mana saja, tanpa perlu ke luar rumah,” katanya, Senin (29/7/24).
Rizki selalu membeli kebutuhan sehari-hari lewat salah satu platform e-commerce. Contohnya, ketika dia lapar dan malas untuk keluar rumah tinggal memesannya secara online.
Amanda (22) menambahkan, variasi produk dan harga yang kompetitif di platform e-commerce menjadi daya tarik tersendiri. “Belanja di e-commerce memudahkan saya untuk membandingkan harga dan menemukan produk yang sesuai dengan kebutuhan saya,” ungkapnya.
Baca Juga :Â 43 persen Transaksi Belanja Online Dilakukan oleh “e-shopaholics”
Keduanya mengaku lebih peka terhadap risiko penipuan online. Mereka memanfaatkan teknologi untuk melindungi diri, seperti menggunakan aplikasi e-commerce yang terdapat reputasi penjual dan membaca ulasan sebelum membeli.
“Saya selalu memeriksa ulasan dan rating penjual sebelum membeli, dan saya akan menghindari untuk membeli barang harganya yang terlalu murah, tidak sesuai dengan pasaran,” kata Amanda.
Mereka juga menekankan pentingnya berbelanja di toko yang terpercaya dan menghindari penawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Namun, tidak semua anak muda lebih memilih belanja online. Ali (24) lebih suka berbelanja secara langsung. “Saya merasa lebih nyaman melihat dan memegang barang sebelum membeli, terutama untuk produk seperti pakaian dan gadget,” ujarnya.
