23.3 C
New York
Wednesday, July 24, 2024

Difasilitasi China, Hamas dan Fatah Setuju Berdamai

Beijing, MISTAR.ID

Kelompok milisi Palestina, Hamas dan Fatah akhirnya setuju berdamai dengan meneken kesepakatan di China yang disebut demi persatuan nasional, pada Selasa (23/7/24).

Itu diumumkan pejabat senior Hamas Musa Abu Marzuk, jika organisasi militannya sudah menandatangani perjanjian dengan kelompok Palestina lainnya termasuk rivalnya Fatah, saat melakukan kunjungan ke China.

“Kami meneken perjanjian demi persatuan nasional. Kami mengatakan bahwa akses untuk menuntaskan perjalanan ini merupakan persatuan nasional. Kami berkomitmen pada persatuan nasional dan menyerukannya,” sebutnya dilansir dari AFP.

Baca juga:Joe Biden Serukan Akhiri Perang Israel-Hamas

Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi menyanjung kesepakatan 14 faksi Palestina membuat pemerintahan rekonsiliasi nasional sementara untuk memerintah Gaza pasca perang.

Faksi-faksi Palestina seperti Hamas dan Fatah bersua di Beijing minggu ini dalam usaha terkini untuk rekonsiliasi.

Ketika pertemuan itu berakhir, diplomat tinggi Tiongkok menuturkan, kelompok tersebut sudah berkomitmen untuk melakukan rekonsiliasi.

“Pancaran paling menonjol merupakan kesepakatan untuk membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional sementara seputar pemerintahan Gaza setelah perang,” ucap Wang.

Baca juga:37.232 Orang Korban Tewas Terbaru Perang Israel vs Hamas

Diutarakan, rekonsiliasi adalah permasalahan internal faksi-faksi Palestina, akan tetapi pada saat yang sama, hal ini tak bisa dicapai tanpa support komunitas internasional.

Sambungnya, Negeri Tirai Bambu China mau memainkan peran konstruktif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.

Diketahui kedua kelompok sudah sebagai lawan sengit mulai pejuang Hamas mengusir Fatah dari Jalur Gaza, pasca bentrokan mematikan menyusul kemenangan gemilang Hamas dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2006.

Hamas sudah menguasai Gaza sejak sejak tahun 2007 lalu. Sementara Fatah mengendalikan Otoritas Palestina, yang mempunyai sebagian kendali administratif di Tepi Barat yang dikuasai Israel. (cnbc/hm16)

Related Articles

Latest Articles